Belasan rumah yang berada di RT 09 Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Muara
Bulian, tergenang akibat meluapnya Sungai Batang Bulian, Sabtu (5/5).
Sungai yang bermuara ke Sungai Batanghari itu diperkirakan naik satu
meter.
Pantauan di lokasi, ketinggian air yang sudah
merendam halaman rumah itu mulai dari setinggi lutut hingga setinggi
pinggang orang dewasa. Kondisi itu sudah mengganggu aktivitas warga
setempat. Sebagian sudah harus menggunakan sampan bila hendak keluar
masuk rumahnya.
Pemukiman yang sudah tergenang itu berada tidak
jauh dari bibir sungai. Rumah tersebut semuanya rumah panggung. Belum
satu rumah pun yang lantainya terendam. Air belum menyentuh lantai
rumah warga, baru sebatas merendam halaman,” kata Ibrahim, Ketua RT 09 .
Nopriandi, warga setempat mengatakan,
sejak Sabtu hingga kemarin siang ketinggian air disana semakin
bertambah sekitar 30 sentimeter. Dia memperkirakan seluruh rumah yang
ada di wilayah RT itu, dan puluhan rumah di RT tetangganya akan
tergenang bila ketinggian air bertambah 30 sentimeter lagi.
Saya
perkirakan semua rumah yang berada di pinggir sungai ini akan tergenang
besok (hari ini), bila sungai terus meluap. Apalagi sempat hujan deras
turun lagi, kondisi akan mengkhawatirkan,” ujar Nopriadi yang ditemui di
rumahnya yang sudah dikelilingi luapan air sungai tersebut.
Meluapnya
air sungai batang bulian membuat warga di sana kesulitan mendapatkan
air bersih. Mereka selama ini mengandalkan air sumur untuk mandi dan
mencuci. Namun kini sumur-sumur yang ada di RT itu sudah dimasuki
luapan air sungai. Bingung, mungkin akan minta ke sumur di RT lain,”
ucapnya. Sedangkan untuk air minum, penduduk disana sudah memanfaatkan
air galon yang dibeli di depot air.
Ketua RT setempat
menambahkan, selain masalah air bersih, penduduk disana juga sudah mulai
panik dengan ternak dan tanamanya. Puluhan ekor ayam, kambing, dan sapi
sudah diungsikan ke tempat yang lebih tinggi. Bila air tidak juga
surut, kemungkinan besar ternak tersebut akan dijual, menghindari
kerugian.
Setiap banjir datang, kami akan mengalami banyak
masalah, mulai masalah penyakit sampai masalah sumber penghasilan.
Kondisi banjir di sini diperparah sejak dibangunnya pintu air di hilir
sungai ini. Kalau saja pintu air itu belum ada, kami belum mendapatkan
banjir,” katanya.
Pintu air tersebut berada sekitar 100 meter
dari pertemuan antara Sungai Batang Bulian dengan Sungai Batanghari.
Pantauan di pintu air itu, ketinggian Sungai Batang Bulian lebih tinggi
satu meter dibandingkan sungai Sungai Batanghari.
Ia menyebut,
keberadaan pintu air tersebut sudah menyusahkan warga setempat. Biasanya
banjir akan terjadi di wilayah itu bila hujan deras sangat sering turun
di bagian hulu sungai. Namun saat ini, biarpun tidak sering terjadi
hujan deras, mereka ketiban banjir karena air dari Sungai Batang Bulian
tidak bebas keluar di pintu air. Kondisi itu, sambungnya, mereka alami
sejak dua tahun terakhir ini..
Pemerintah sendiri belum mendapat
laporan terkait adanya banjir yang melanda belasan rumah itu. Sampai
sekarang belum ada laporan, baik dari warga maupun dari kelurahan,” kata
Hj Nelly, Camat Muara Bulian saat dikonfirm di ruang
kerjanya.
Namun setelah mendapat informasi yang disampaikan
wartawan, katanya, ia akan langsung turun ke lokasi untuk meninjau
keadaan yang sebenarnya. Sore ini saya akan turun langsung kesana.
Setelah itu kami akan cari solusi pemecahan masalahnya dan salurkan
bantuan,” ungkapnya.