2025, Dunia Kekurangan Air Bersih
Dengan semakin parahnya kondisi lingkungan dunia karena berbagai kerusakan alam terutama berkaitan dengan global warming, maka semakin sulit pula air bersih bagi kehidupan manusia.Ahli konservasi dunia memperkirakan dua dari tiga penduduk dunia akan kesulitan mendapatkan akses bersih pada tahun 2025. Sebab itu, sebanyak 25.000 ahli konservasi akan berkumpul di Istanbul, Turki untuk membicarakan masalah kelangkaan air bersih tersebut dalam waktu dekat.
Pertemuan yang digagas International Union for Conservation of Nature (IUCN) tersebut mencoba untuk menyumbangkan pikiran dan gagasan untuk mendorong pemerintah disemua negara menerapkan kebijakkan yang tepat tentang permasalahan air.
"Perubahan iklim dan permasalahan krisis air jelas menjadi pembahasan utama dalam pertemuan mendatang, selain bencana seperti badai," kata kepala IUCN, Mark Smith seperti dilansir RedOrbit, Sabtu (7/3/2009).
Sebelumnya,� seorang professor National University, Singapura, Wong Poh Poh telah mengungkapkan jika pada tahun 2050 setengah dari jumlah penduduk dunia diprediksi akan kesulitan mengakses ketersediaan air bersih pada 2050. Hal itu disebabkan Pengaruh perubahan iklim menjadi faktor utama berkurangnya stok air di muka bumi.
Menurutnya di Asia bencana itu akan sangat mengerikan. Distribusi air menjadi tidak merata dan beberapa wilayah akan sangat sulit mengakses air bersih, terutama India dan China. Tingginya jumlah penduduk juga mendorong kedua negara itu kesulitan sumber air bersih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar