UNESCO Libatkan LIPI Untuk Pengelolaan Air Perkotaan
Selasa, 22 Maret 2011 -
JAKARTA
- United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization
(UNESCO) melibatkan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk
program pengelolaan air di perkotaan Indonesia.
SWITCH-in-Asia
merupakan salah satu program dari UNESCO, sebagai sebuah inisiatif yang
bertujuan untuk mengembangkan dan mempromosikan paradigma baru yang
berkelanjutan di bidang pengelolaan air perkotaan.
"Iya, LIPI
juga dilibatkan dalam program SWITCH-in-Asia dari UNESCO untuk
diterapkan di Indonesia. Selain LIPI, lembaga lokal yang dilibatkan oleh
mereka cukup banyak, yakni Departemen Pekerjaan Umum, ITB, dan
lain-lain," ungkap Hery Harjono, Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian
dari LIPI, di acara perayaan Hari Air Sedunia 'Water for Cities:
Responding to the Urban Challenge' di Jakarta, Selasa (22/3/2011).
Ditambahkan
Heru Santoso, Deputy CEO for Research & Scientific Affairs dari
LIPI, di negara lain program SWITCH-in-Asia diterapkan untuk pengelolaan
air di perkotaan. Hal ini berbeda dengan penerapan di Indonesia yang
hanya mengelola di suatu lokasi tertentu.
"Karena apabila
diterapkan untuk perkotaan di Indonesia masih terasa berat. Sumber
pendanaannya pun masih belum jelas," jelas Dr. Heru.
Sementara
itu, Prof. Hubert Gijzen, Director of UNESCO Office, Jakarta, mengatakan
kalau masyarakat perlu mengubah cara penanganan air di perkotaan dengan
segera dan radikal guna mencegah kota kekurangan air dan tenggelam
karena banjir.
"Kita perlu membangun sebuah visi tentang air untuk masyarakat dan lingkungan," ujarnya.
Hery
Harjono mengatakan bahwa rencana penerapan program SWITCH-in-Asia untuk
Indonesia sendiri diharapkan akan dimulai tahun ini atau tahun depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar