Senin, 27 Desember 2010
Penyebabnya, sumber mata air tercemar material vulkanis Gunung Bromo. Selain itu, selama sepekan terakhir listrik padam sehingga pompa air tidak bisa digunakan.
Warga harus mencari air bersih dengan berjalan kaki ke sungai dan sumber air terdekat yang masih bisa digunakan. Sementara itu, bantuan air bersih dari perusahaan daerah air minum (PDAM) baru disalurkan dua hari terakhir.
Di sisi lain,erupsi gunung setinggi 2.329 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu masih terus terjadi. Hingga kini dampaknya masih dirasakan masyarakat setempat.
"Warga harus mencari air bersih di sungai terdekat dengan berjalan sekitar 500 meter selama berhentinya pasokan air bersih akibat sumber mata air tercemar abu. Untungnya dua hari terakhir mendapatkan bantuan air bersih dari PDAM," kata Kepala Dukun Tengger Mudjono kepada mediaindonesia.com, Senin (27/12).
Ia menjelaskan, warga yang kesulitan air bersih meliputi kawasan rawan bencana II yang beradius 6 kilometer dari kawah Bromo. Yaitu Kecamatan Sukapura yang meliputi Desa Ngadisari, Ngadas, Jetak, Wonotoro, Wonokerto, dan Ngadirejo. Jumlah penduduk di enam desa itu sebanyak 6.344 jiwa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar