MEDAN - Tiga sungai besar yang membelah kota Medan
teridentifikasi mengandung zat pencemar. Kondisi tiga sungai ini terlalu
berat menanggung beban lingkungan. Persoalan ini makin buruk lantaran
sejumlah perusahaan membuang limbahnya di sungai tanpa ada instalasi
pengolah limbah.
"Pencemaran memang terjadi di sungai-sungai itu.
Secara kasat mata sudah bisa dilihat. Beban lingkungan di tiga DAS ini
paling berat karena pertumbuhan pemukiman warga yang semakin padat," hal ini di katakan Koordinator DPP ASWD Roy Andre , minggu (24/04) di Medan. Tiga sungai yang dimaksud
adalah Sungai Deli, Belawan, dan Babura. Sungai Babura selanjutnya
bersatu dengan Sungai Deli bermuara di utara Medan.
Menurut
Roy, mestinya ada gerakan simultan untuk menyelamatkan kondisi
sungai yang ada di Medan. Persoalan ini kompleks karena hunian baik industri
maupun pemukiman warga sudah ada jauh sebelum ada niat untuk
menyelamatkan lingkungan sungai.
Roy mengatakan, untuk
melihat kondisi lingkungan di tiga sungai itu bisa dilihat dari
keragaraman biota yang ada. Keberadaan biota di sungai itu cukup baik
sebagai bioindikator kondisi sungai. Semakin banyak biota dalam sungai,
katanya, semakin memungkinan makhluk hidup ada di sana. Artinya kondisi
sungai masih terjaga baik.
Berdasarkan data Bapedalda Sumut, di
sepanjang DAS Deli terdapat 89 saluran pembuangan limbah domestik ke
sungai. Di sepanjang sungai 71 kilometer (km) ini terdapat 48 lokasi
pembuangan sampah pada bantaran sungai. Sungai Deli mempunyai anak
sungai antara lain Sungai Sikambing, Sungai Babura, Sungai Petani, dan
Sungai Simaimai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar