KUALAJAMBI -
Sebanyak puluhan rumah warga di Kelurahan Kampung Laut, yang berada
disepanjang bibir sungai Batanghari akan terkena proyek jerambah beton.
Konsekuensinya, hunian yang kebanyakan berkontruksi kayu tersebut bakal
rata dengan tanah. Pembongkarannya harus sudah dimulai sekarang ini.
Yang menarik, pembongkarnya bukanlah pemkab, melainkan pemilik rumah itu
sendiri.
“Pembongkarannya
murni swadaya pemilik rumah, tanpa bantuan dari pemkab,” ujar Lurah
Kampung Laut Frans Afrianto kepada harian ini, kemarin (14/4).
Tidak
dilibatkan pemkab dalam pembongkaran rumah warga tersebut sudah
berdasarkan kesepakatan bersama. Yaitu hasil rapat antara pemilik rumah
dengan ketua RT, RW, tokoh masyarakat, dan pihak pemerintah kecamatan.
“Ya,
warga bersama pihak pemerintah kecamatan telah sepakat bahwa
pembongkaran tersebut dilakukan oleh pemilik rumah sendiri. Tidak ada
bantuan dalam bentuk tenaga atau lainnya dari pemerintah,” terang Frans
Afrianto.
Dia
menambahkan dalam pembongkaran ini, pemilik rumah juga tidak
mendapatkan ganti rugi apapun dari pemkab. Hal ini dikarenakan areal
bibir pantai yang dijadikan kawasan pemukiman warga bukan tanah yang
dikuasai oleh warga.
Makanya,
jika bangunan warga ini belum selesai pembongkaran hingga awal Mei
mendatang dengan terpaksa pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU) akan menindak
tegas dan membongkar paksa bangunan tersebut. “Pengerjaan jembatan akan
dimulai pertengahan Mei nanti. Maka, mau tidak mau masyarakat harus
membongkar sebelum waktu yang telah ditetapkan,” jelasnya.
Disinggung
soal dimana titik awal pengerjaan, Frans mengatakan, pihaknya belum
mengetahui dari mana dimulainya pengerjaan tersebut. “Kalau masalah
dimana titik nol pengerjaan, saya belum mendapat informasi. Itu
tergantung keputusan Dinas PU dan pihak ketiga,” terangnya.
Hingga
berita ini ditulis Dinas PU Tanjungjabung Timur belum memberikan
keterangan terkait upaya pembongkaran hunian warga tersebut. Sebab,
Kepala Dinas PU Darmawan tidak berada ditempat. Menurut salah seorang
staf di kantor Dinas PU, pimpinannya sedang dinas luar. “Bapak sedang
dinas luar, Mas,” ujarnya.
Terpisah,
beberapa warga yang rumahnya terkena proyek jerambah beton mengakui
pembongkaran tersebut. Mereka juga tidak mendapatkan ganti rugi dari
pemkab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar