
1,5 Juta Anak Meninggal Tiap Tahun Akibat Air Tercemar Peringatan Hari Air Dunia (HAD) yang jatuh pada 22 Maret kembali mengingatkan pentingnya air sebagai sumber kehidupan. Tema global Clean Water Quality Challenges and Opportunity mengajak semua pihak peduli terhadap penanganan masalah pencemaran dan pelestarian sumber daya air.
Jumat, 25 Maret 2011
SMPN 2 Batang Hari Tanam 10 Ribu Pohon Di Kelurahan Bajubang
Muara Bulian – Hari Air Sedunia ke 19 tahun 2011 SMPN 2 Batang Hari berpartisipasi melestarikan kawasan hijau dengan menanam 10 ribu batang pohon di kecamatam bajubang , kabupaten batang hari Provinsi jambi , bekerjasama dengan pemerintah kabupaten setempat.
Kepala sekolah SMPN 2 Batang Hari K,M ISA,MPd mengatakan Gerakan menanam telah dicanangkan Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dalam beberapa tahun terakhir dengan mengimplementasikan berbagai kegiatan untuk menumbuhkan budaya menanam, antara lain melalui Aksi Penanaman Serentak Indonesia tahun 2007.
Kemudian, Pencanangan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional tahun 2008, dan Satu Orang Satu Pohon (One Man One Tree) pada 2009, serta program penanaman 1 miliar pohon tahun 2010.
"Dengan demikian, maka kami bisa mengabarkan pada dunia bahwa di jambi pohon-pohon telah tumbuh sehingga isu-isu negatif terhadap lingkungan di Bumi Serentak Bak Regam bisa hilang dengan sendirinya,"hal ini bertepatan memperingati hari air sedunia yang ke 19 maka SMPN 2 Batang Hari melakukan aksi nyata ucapnya
Koordinator DPP ASWD Roy Andre juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak, baik kepada pemerintah maupun kalangan swasta yang telah mendukung kegiatan tersebut even ini sederhana tapi bertajuk sebatang pohon untuk seribu orang .roy juga menambahkan
PBB-Air telah mendedikasikan Hari Air Dunia 2011 (WWD 2011) dengan tema Air dan Urbanisasi. Tujuan dari WWD 2011 adalah fokus perhatian internasional pada dampak pertumbuhan penduduk yang cepat industrialisasi perkotaan, dan ketidakpastian yang disebabkan oleh perubahan iklim, konflik dan bencana alam pada sistem air perkotaan. Ini akan mendorong tindakan oleh pemerintah, organisasi, masyarakat, dan individu di seluruh dunia untuk secara aktif terlibat dalam mengatasi tantangan pengelolaan air perkotaan UN-HABITAT yang mengkoordinir organisasi WWD 2011 atas nama PBB-Air. Tanggung jawab ini meliputi:
i) Memfasilitasi partisipasi luas anggota PBB-Air dan pemangku kepentingan lainnya dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan WWD 2011
ii) Bekerja sama dengan anggota PBB-Air dan pemangku kepentingan untuk mengidentifikasi kota tuan rumah untuk perayaan global WWD 2011.
iii) komunikasi Mempersiapkan dan materi termasuk program acara, speaker, undangan, UN-Air pernyataan, keterlibatan dengan media, dan pengembangan poster, brosur, spanduk dan pemasaran yang lain / produk outreach.
iv) Menyelenggarakan advokasi dan jangkauan kegiatan untuk mempromosikan kegiatan WWD 2011.
Sebagai langkah pertama, UN-HABITAT telah menyelenggarakan dua telekonferensi pada bulan April dan Juli 2010, masing-masing, untuk membentuk agenda untuk WWD 2011. Selama telekonferensi, organisasi yang berpartisipasi diuraikan isu-isu kunci yang akan dibahas dalam tema WWD 2011.
Ini termasuk:
i) tren Urbanisasi) dan implikasinya terhadap kebijakan air dan praktek
ii) jejak ekologis air perkotaan, DAS termasuk dan manajemen air limbah.
iii) isu-isu manajemen Banjir
iv) Perkotaan dan pertanian urban pinggiran, termasuk penggunaan air limbah diperlakukan dan pemanenan air hujan untuk pertanian perkotaan
v) Dialog sosial dan tata pemerintahan partisipatif
vi) Peran pembelajaran aliansi dalam pengelolaan air perkotaan.
UN-Air Seminar Hari Air Dunia 2011 di Stockholm ucapnya (feri manurung)
Menteri LH: Ketersediaan Air Minum Kian Sedikit
Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta mengatakan bahwa
ketersediaan air yang layak minum di muka bumi, termasuk di Indonesia,
semakin menurun.
"Dari segi kuantitatif, air tersedia, tetapi daeri segi kualitatif ketersediaan air bersih semakin menurun dan tidak bisa digunakan," kata Gusti di Banjarmasin Selasa menanggapi Hari Air Sedunia yang diperingati tiap 22 Maret.
Gusti mengatakan semakin menurunnya ketersediaan air bersih dikarenakan makin rusaknya lingkungan sumber air dan badan air sehingga mempengaruhi kualitas air yang ada.
Dia meminta agar industri dan rumah tangga tidak membuang limbah langsung ke badan air supaya tidak merusak kualitas air.
Oleh karena itu, dia mengajak semua pihak untuk tidak merusak lingkungan dan berlaku hemat dalam penggunaan air bersih.
"Dengan makin kurangnya sumber air bersih, masing-masing individu supaya menghemat penggunaan air. Kalau bisa menggunakan satu ember air untuk mandi, jangan boros memakai 2-3 ember air," katanya.
Gusti melihat meskipun Indonesia merupakan negara tropis, akan tetapi ketersediaan air bersih semakin menurun.
"Jangan sampai nantinya Kalimantan dikenang sebagai Mantan Kali," katanya bergurau.
Di Jakarta, dua komunitas melakukan aksi unjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia, yaitu Komunitas dari Direktorat Sungai dan Pantai Departemen Pekerjaan Umum (PU) dan komunitas dari aliansi LSM peduli Air.
Sedangkan di Purwokerto,Jawa Tengah, belasan mahasiswa dan pegiat lembaga swadaya masyarakat yang tergabung dalam Solidaritas Aksi Sungai Bersih Banyumas menggelar aksi membersihkan Sungai Banjaran, Purwokerto, untuk memperingati Hari Air 22 Maret 2011.
Aksi yang digelar di atas Jembatan Sungai Banjaran yang berada di Jalan Pemuda, Purwokerto, Selasa, diawali dengan kampanye yang mengajak masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan sungai.
"Kegiatan ini merupakan kampanye untuk menyadarkan masyarakat terhadap pentingnya kebersihan air sungai karena air merupakan sumber kehidupan manusia. Kami juga menggelar aksi untuk membersihkan Sungai Banjaran ini dari sampah yang mengotorinya," kata koordinator aksi, Ilham.
Ia mengatakan, masyarakat diimbau untuk tidak membuang sampah di sepanjang aliran sungai karena selain menimbulkan pencemaran, juga dapat mengganggu aliran air sehingga mengakibatkan banjir.
Menurut dia, Sungai Banjaran merupakan salah satu contoh sungai yang telah tercemar berbagai limbah, terutama limbah rumah tangga.
"Padahal, Sungai Banjaran ini digunakan untuk keperluan sehari-hari termasuk untuk mandi, cuci, dan kakus (MCK)," katanya.
"Dari segi kuantitatif, air tersedia, tetapi daeri segi kualitatif ketersediaan air bersih semakin menurun dan tidak bisa digunakan," kata Gusti di Banjarmasin Selasa menanggapi Hari Air Sedunia yang diperingati tiap 22 Maret.
Gusti mengatakan semakin menurunnya ketersediaan air bersih dikarenakan makin rusaknya lingkungan sumber air dan badan air sehingga mempengaruhi kualitas air yang ada.
Dia meminta agar industri dan rumah tangga tidak membuang limbah langsung ke badan air supaya tidak merusak kualitas air.
Oleh karena itu, dia mengajak semua pihak untuk tidak merusak lingkungan dan berlaku hemat dalam penggunaan air bersih.
"Dengan makin kurangnya sumber air bersih, masing-masing individu supaya menghemat penggunaan air. Kalau bisa menggunakan satu ember air untuk mandi, jangan boros memakai 2-3 ember air," katanya.
Gusti melihat meskipun Indonesia merupakan negara tropis, akan tetapi ketersediaan air bersih semakin menurun.
"Jangan sampai nantinya Kalimantan dikenang sebagai Mantan Kali," katanya bergurau.
Di Jakarta, dua komunitas melakukan aksi unjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia, yaitu Komunitas dari Direktorat Sungai dan Pantai Departemen Pekerjaan Umum (PU) dan komunitas dari aliansi LSM peduli Air.
Sedangkan di Purwokerto,Jawa Tengah, belasan mahasiswa dan pegiat lembaga swadaya masyarakat yang tergabung dalam Solidaritas Aksi Sungai Bersih Banyumas menggelar aksi membersihkan Sungai Banjaran, Purwokerto, untuk memperingati Hari Air 22 Maret 2011.
Aksi yang digelar di atas Jembatan Sungai Banjaran yang berada di Jalan Pemuda, Purwokerto, Selasa, diawali dengan kampanye yang mengajak masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan sungai.
"Kegiatan ini merupakan kampanye untuk menyadarkan masyarakat terhadap pentingnya kebersihan air sungai karena air merupakan sumber kehidupan manusia. Kami juga menggelar aksi untuk membersihkan Sungai Banjaran ini dari sampah yang mengotorinya," kata koordinator aksi, Ilham.
Ia mengatakan, masyarakat diimbau untuk tidak membuang sampah di sepanjang aliran sungai karena selain menimbulkan pencemaran, juga dapat mengganggu aliran air sehingga mengakibatkan banjir.
Menurut dia, Sungai Banjaran merupakan salah satu contoh sungai yang telah tercemar berbagai limbah, terutama limbah rumah tangga.
"Padahal, Sungai Banjaran ini digunakan untuk keperluan sehari-hari termasuk untuk mandi, cuci, dan kakus (MCK)," katanya.
Pemkab Madina Dinilai Gagal Selamatkan Sungai
PANYABUNGAN - Pemkab Madina dinilai gagal menyelamatkan sungai dari ancaman polusi air. Sejauh ini, sungai-sungai di Madina banyak yang tercemar limbah, mulai dari limbah pabrik, limbah rumahtangga, hingga limbah yang berasal dari aktivitas penambangan liar, termasuk mercury, dan air raksa.
Hal ini disampaikan beberapa pimpinan organisasi mahasiswa dan pemuda, yakni Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Madina, Supendi, Ketua Pantai Barat Mandailing Foundation, Kobol Nasution, dan Ketua GP Ansor Madina, Samsul Bahri Lubis SAg.
Kobol dan Syamsul Bahri menyebutkan, Pemkab Madina harusnya memberikan atensi atas kondisi ini, sebab air yang tercemar bisa menimbulkan berbagai dampak negatif, di antaranya mengancam kesehatan, seperti cacat fisik bagi bayi bila sang ibu mengonsumsi air yang tercemar limbah.
Ketua Umum PMII Madina, Supendi, saat dihubungi Wartawan. Pasca Kongres PMII di Kalimantan.Di sana, mahasiswa dari seluruh tanah air melakukan aksi memperingati hari air sedunia. Mereka sepakat untuk "mengutuk" oknum atau perusahaan yang merusak sungai atau sumber air yang digunakan masyarakat untuk kehidupan, seperti yang dilakukan oleh sejumlah perusahaan yang merusak atau membuang limbah ke sungai.
"Polusi air telah banyak terjadi di daerah-daerah sehingga membahayakan kesehatan warga. Jadi pemerintah harus secepatnya menanggapi ini," sebut Supendi.
Dilanjutkannya, dalam waktu dekat usai pulangnya dari Jakarta, PMII Madina akan beraudensi dengan Pemkab Madina terkait maraknya tambang liar di pemukiman masyarakat, mulai dari Kecamatan Hutabargot hingga Panyabungan. "Kami punya usul supaya Pemkab Madina mengadakan relokasi atau memindahkan penambang yang berada di pemukiman masyarakat ke tempat yang jauh dari pemukiman. Sebab, ini cukup membahayakan kesehatan warga," pungkas Supendi.
Belum Diresmikan, Bendungan Sungai Ular "Telan" 4 Nyawa

Demikian dikatakan Camat Serba Jadi Sariful Azhar, Jum'at (25/03/2011). Dikatakannya, 5 bulan sebelum hanyutnya Tengku Ibrahim, seorang warga juga dinyatakan tenggelam, tidak jauh dari bendungan sungai. Bahkan berdasarkan daftar peristiwa, Kecamatan Serba Jadi sudah mencatat 4 orang meninggal dunia tenggelam di sekitar bendungan sungai ular ini, semenjak dibangunnya bendungan tersebut pada tahun 2009 silam.
"Untuk itu, saya himbau agar masyarakat sekitar bendungan berhati-hati jika melintas di sekitar sungai ular, karena arusnya sangat deras," kata Sariful Azhar.
Lebih lanjut, Camat mengatakan, bendungan sungai ular ini memang kerap dijadikan objek bermain oleh warga sekitar, karena lokasinya yang luas. Namun, tanpa disadari, masyarakat kerap terancam jiwanya jika tidak berhati-hati melintas di sekitar bendungan. Karena, kedalaman bendungan sekitar 8 meter, sewaktu-waktu bisa menelan korban.
Rabu, 23 Maret 2011
Hari Air Sedunia, Air Semakin Tercemari
Selasa, 22 Maret 2011 kemarin di seluruh dunia
memperingati Hari Air Dunia. Hari itu diperingati untuk mengingatkan kita
tentang air di dunia yang memegang peranan yang sangat penting bagi
keberlangsungan hidup manusia. Namun ironi. Ketika suara-suara penyelamatan
lingkungan lantang terdengar, pencemarannya-pun semakin marak terjadi. Di
Indonesia sendiri, krisis air di beberapa daerah sudah tidak aneh lagi terjadi.
Bahkan di daerah pinggiran perkotaan, penggunaan air yang tidak layak sudah
menjadi suatu kebiasaan. Suatu hal yang lazim bagi mereka. Memprihatinkan
bukan? Pencemaran lingkungan yang terjadi di Negeri kita menjadi penyebab
ketimpangan ini. Sungai, yang merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat
pinggiran, dicemarkan begitu saja oleh manusia. Pencemaran limbah sangat mudah
kita temui di sungai-sungai Indonesia,
terutama yang melewati suatu wilayah perkotaan. Warnanya keruh. Tidak
menampakkan adanya nilai-nilai kehidupan disana. Limbah dengan mudahnya dibuang
ke sungai. Baik limbah rumah tangga, maupun limbah industri. Itu semua membuat
sungai menjadi tidak layak. Dan ketika air-air sungai ataupun air-air yang
muncul di permukaan menjadi keruh dan kotor, maka itu juga akan mempengaruhi
kualitas dari air yang berada di bawah permukaan tanah. Hal ini terbukti di
beberapa daerah pinggiran kota
yang dekat dengan sungai-sungai, kini hanya dapat menggunakan air yang mereka
ambil dari bawah tanah untuk mencuci saja. Itupun sambil menunggu kotoran di
air tersebut mengendap. Sungguh memprihatinkan. Hari Air Sedunia ini sudah
sepantasnya memperingatkan manusia untuk terus menjaga alam. Terutama kita
bangsa Indonesia,
yang tengah ditegur dengan suatu bencana alam banjir. Terjadi di Sungai Jatiluhur
yang konon katanya merupakan sungai terkotor di dunia yang meluap dan airnya
menenggelamkan sekitar 3000 rumah di sekitarnya. Ini merupakan salah satu
teguran Allah kepada kita agar tetap menjaga alam kita. (jefri yulanda paskar smpn 2 batang hari)
PENANAMAN MANGGROVE DI DESA PAYA PASIR MEMPERINGATI HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA
PENANAMAN MANGGROVE DI DESA PAYA PASIR MEMPERINGATI HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA
Desa Paya Pasir merupakan salah satu desa di Kec. Medan Marelan Kota Medan. Di Desa Paya Pasir ini khususnya di pasar V dahulunya adalah habitat manggrove yang baik namun beralih fungsi menjadi menjadi tempat pembuangan sampah akhir. Padahal banyak masyarakat di daerah ini berprofesi sebagai nelayan selain pemulung, pedagang dan petani. Areal manggrove disini simanfaatkan masyarakat untuk mencari ikan dan hewan laut lainnya.
Dalam rangka memperingati hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada tanggal 5 juni 2010, COME bersama PT. Tolan Tiga Indonesia bekerjasama dengan BMKG Medan dan BKSDA SU mengadakan kegiatan penyuluhan lingkungan dan penanaman 5000 bibit manggrove (Rhizipora apiculata) di Desa Paya Pasir Kec. Medan Marelan Kota Medan. Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari ini yaitu tanggal 8 - 9 Juni 2010 didahului dengan pemutaran layar tancap film lingkungan hidup dan diakhiri dengan penanaman bibit manggrove. Kegiatan pemutaran layar tancap dibuka oleh Camat Medan Marelan dan diikuti sekitar 200 masyarakat desa Paya Pasir. Camat Medan Marelan menyambut baik kegiatan ini danberharap kegiatan ini dapat diikuti oleh seluruh masyarakat.
Tanggal 9 Juni 2010 berlokasi di Desa Paya Pasir dilakukan penanaman manggrove yang dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat. Penanaman perdana dilakukan oleh Wakil Camat Medan Marelan, perwakilan PT. Tolan Tiga Indonesia Bp. Suprianto, Direktur COME Ibu Jenny Lucia Berutu, Perwakilan BMKG Medan, Perwakilan kader BPHM Bp. Muhammad Said, Kepala Desa Paya Pasir dan perwakilan SLTP PGRI 65 Medan. Total undangan yang hadir sekitar 150 orang.
Pelajar SMPN 2 Batang Hari gelar kampanye pemanfaatan air
SMPN 2 Batang Hari kelurahan Bajubang kecamatan bajubang
Muara Bulian –Ratusan pelajar SMPN 2
batang hari kelurahan bajubang menggelar
kampanye pemanfaatan air secara bijaksana dalam memperingati Hari Air Dunia 22
Maret 2011 disekolahan dan diluar sekolah , kemarin.
K.M ISA MPd , Kepala SMPN 2 Batang hari, mengutarakan kegiatan ini sebagai sumbangsih sekolahnya pada pelestarian lingkungan hidup sekaligus pemanfaatan air secara bijaksana. "Sekecil apapun kegiatan yang dilakukan, seperti pengenalan Lingkungan hidup pada siswa-siswi, saya anggap sangat berguna bagi upaya pelestarian lingkungan hidup."
Diakui di sekolahnya memang pembelajaran tentang lingkungan hidup menjadi salah kegiatan yang ditonjolkan. Meskipun pendanaannya terbatas dan sarana-prasa-rananya sedikit, kegiatan pelestarian lingkungan hidup akan terus diberikan kepada siswa-siswinya. Dan Smpn 2 batang hari akan menanam pohom di sanggar paramuka Bajubang
K.M ISA MPd , Kepala SMPN 2 Batang hari, mengutarakan kegiatan ini sebagai sumbangsih sekolahnya pada pelestarian lingkungan hidup sekaligus pemanfaatan air secara bijaksana. "Sekecil apapun kegiatan yang dilakukan, seperti pengenalan Lingkungan hidup pada siswa-siswi, saya anggap sangat berguna bagi upaya pelestarian lingkungan hidup."
Diakui di sekolahnya memang pembelajaran tentang lingkungan hidup menjadi salah kegiatan yang ditonjolkan. Meskipun pendanaannya terbatas dan sarana-prasa-rananya sedikit, kegiatan pelestarian lingkungan hidup akan terus diberikan kepada siswa-siswinya. Dan Smpn 2 batang hari akan menanam pohom di sanggar paramuka Bajubang
Fakta Air Bersih Telah Menjadi Barang Langka
Fakta Air Bersih Telah Menjadi Barang Langka
"Semua kematian ini merupakan penghinaan terhadap kemanusiaan kita, dan merusak upaya banyak negara untuk mencapai potensi pembangunan mereka," kata Ban di New York. "Dari hari ke hari, kita mengalirkan jutaan ton limbah pertanian dan industri serta kotoran yang tak diolah ke dalam sistem air di dunia," tambahnya.
Ia menambahkan, air bersih telah menjadi barang langka dan akan menjadi kian susah ditemukan akibat perubahan iklim. Tema Hari Air Dunia tahun ini "Air Bersih buat Dunia yang Sehat" menyoroti kenyataan bahwa kualitas dan kuantitas sumber air terancam.
Ban menekankan, dunia memiliki kemampuan untuk mengatasi tantangan itu dan mendesak semua negara untuk menjadi pelayan yang lebih baik bagi sumber air mereka.
Masalah itu juga dibahas di dalam dialog interaktif tingkat tinggi Sidang Majelis Umum PBB di Markas PBB, New York, Amerika Serikat. "Tanpa air, takkan ada prospek untuk mencapai MDG (Sasaran Pembangunan Milenium)," kata Wakil Sekretaris Jenderal PBB Urusan Ekonomi dan Sosial, Sha Zukang, pada pertemuan tersebut.
Pada pertemuan puncak tahun 2000, para pemimpin dunia menetapkan tenggat 2015 untuk mencapai sasaran utama pembangunan milenium pengentasan orang miskin. Semua itu meliputi penghapusan kelaparan dan kemiskinan parah, mencapai pendidikan dasar universal, memberdayakan perempuan, mengurangi kematian anak-anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV-AIDS, malaria serta penyakit lain dan menjamin ketahanan lingkungan hidup.
Berikut Fakta Air Bersih Telah Menjadi Barang Langka
Kelangkaan Air Bersih Landa 947 Desa
Jakarta:Pemerintah mencatat kelangkaan air bersih telah melanda 947 desa. Jumlah ini meningkat dari pertengahan Juli lalu yang tercatat 910 desa.
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menuturkan pemerintah telah mengirimkan bantuan bagi pemerintah daerah yang sudah kewalahan dengan kelangkaan ini. "Indramayu, Cirebon, dan Boyolali sudah dikirimkan bantuan dari pusat," kata dia dalam konferensi pers "Kekeringan Air" di kantornya, Senin (11/8).
Bantuan itu berupa pinajaman truk tangki air dan terminal air yang disesuaikan dengan permintaan pemerintah daerah. Menurut catatan pemerintah, selain ketiga daerah itu bantuan juga sudah dikirimkan ke Bogor, Blora, Sragen, dan Magelang.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum Budi Yuwono mengatakan kelangkaan air bersih ini disebabkan musim kemarau yang tengah melanda Indonesia. Meski menurut Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) kemarau berlangsung hingga Oktober, Budi berpendapat laju penambahan desa yang mengalami kelangkaan air bersih tak akan besar.
"Dalam satu bulan saja hanya (bertambah) sekitar 3 persen. Laju ini cukup landai," kata dia kepada Tempo usai konferensi pers. Menurut dia, laju penambahan itu tak terlalu berat dan dia memperkirakan laju tak bertambah terlalu besar karena hujan umumnya jatuh di bulan Oktober.
Berdasarkan data pemerintah, kelangkaan air banyak terjadi di Jawa Tengah sebanyak 353 desa. Jumlah itu disusul Jawa Barat dan Nusa Tenggara Barat sebanyak 121 desa dan 101 desa. Sedangkan di Maluku hanya satu desa yang mengalami kelangkaan air.
Kekeringan di delapan kecamatan di Wonogiri
Berdasarkan data yang dihimpun Espos, delapan kecamatan yang mengalami kekeringan beberapa pekan terakhir yakni Kecamatan Pracimantoro, Paranggupito, Eromoko, Giritontro, Giriwoyo, Batuwarno, Manyaran dan Nguntoronadi. Kondisi yang dinilai terparah berlangsung di Kecamatan Paranggupito dan Pracimantoro.
”Beberapa desa yang kritis itu adalah Desa Gendayakan dan Johunut di Kecamatan Paranggupito. Selanjutnya, Desa Gambirmanis dan Petirsari di Kecamatan Pracimantoro,” jelas Kasubag Agama dan Kesejahteraan Sosial (AKS) Bagian Kesra Setda Wonogiri, Sriyanto, di ruang kerjanya, Sabtu (26/7).
Sedianya, dropping air bersih dilakukan selama tiga tahap secara periodik. Tahap pertama akan dilakukan, Kamis depan, dengan total air 260 tangki. Dana yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut mencapai Rp 28,6 juta. Rincian pembagian dropping air bersih, meliputi Kecamatan Paranggupito 50 tangki, Pracimantoro 50 tangki, Eromoko 35 tangki, Giritontro 35 tangki, Giriwoyo 35 tangki, Batuwarno 25 tangki, Manyaran 15 tangki, dan Nguntoronadi 15 tangki.
”Memang bantuan ini kami fokuskan mulai akhir Juli nanti. Langkah itu kami ambil, melihat daya beli masyarakat di delapan kecamatan yang bersangkutan sudah mulai menurun. Sebelum ini, kami memaksimalkan bantuan dari pihak ketiga, seperti dari PLN, pengusaha dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Nantinya, bantuan tahap kedua juga dilakukan persis seperti tahap kedua. Sedangkan, tahap ketiga masih menunggu perkembangan lebih lanjut,” katanya.
Sosialisasi bantuan
Lebih lanjut, dia mengatakan total bantuan yang akan diberikan sebanyak 1.050 tangki dengan nilai Rp 110.000 per tangki. Di samping itu, Pemkab Wonogiri juga membantu pengoperasian sumber air Seropan ke tujuh desa di Pracimantoro selama 80 hari. Desa tersebut meliputi Suci, Gebangharjo, Sumberagung, Gedong, Glinggang, Watangrejo dan Joho.
”Proses pencairan tahap pertama akan dilakukan secara simbolis di Pemkab Wonogiri dengan mendatangkan seluruh camat yang bersangkutan. Selain itu, kami juga akan melakukan sosialisasi yang berkaitan dengan kebijakan untuk melakukan penghematan terhadap bantuan yang akan diberikan,” sebutnya. Terpisah, Kasi Ekbang Kecamatan Paranggupito, Sucipto, mengatakan, bantuan memang mendesak dilakukan pada akhir
PENGELOLAAN SDA PENUNJANG PERTUMBUHAN EKONOMI
Dalam beberapa dekade terakhir
ini pengelolaan sumber daya air dihadapkan pada tantangan dan isu yang
kompleksitasnya semakin tinggi di masa yang akan datang. Pertumbuhan penduduk
yang semakin berkembang pesat dan pembangunan ekonomi yang cepat menjadi sebuah
tantangan yang besar dalam pengelolaan sumber daya air di Indonesia.
Hal tersebut diatas diungkapkan
oleh Djoko Kirmanto dalam acara peringatan World Water Day 2011 dengan
tema “Water for Cities and The Urban Challenge” yang diadakan di Hotel
Grand Kemang, Jakarta (220311). Acara tersebut dihadiri oleh Direktur Jenderal
SDA Kementerian Pekerjaan Umum, LIPI, UNESCO Indonesia dan United Nations
Resident Coordinator Indonesia
Sementara itu, degradasi lingkungan
yang juga berkontribusi terhadap penurunan ketersediaan air baik melalui
kuantitas atau kualitasnya membuat Pemerintah Indonesia mengelola sumber daya
airnya dengan berbasis pengelolaan wilayah sungai terpadu. Oleh karena itu, isu
air perkotaan tidak dapat dipisahkan dari isu wilayah sungai terkait. Indonesia
yang telah menerapkan Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu sejak tahun 1994 dan
untuk mencapai tujuan yang lebih optimal perbaikan sudah dibuat di semua aspek
pengelolaan sumber daya air. Pertumbuhan penduduk perkotaan yang meningkat
tajam dibandingkan dengan kemampuan kota
untuk beradaptasi dengan keadaan tersebut menyebabkan penurunan tanah yang
meluas dan eksploitasi yang berlebihan sehingga mempengaruhi ketersediaan
sumber daya air, konversi tata guna lahan serta meningkatnya polusi yang
berasal dari limbah domestik dan industri. “Untuk memperbaiki hal tersebut
Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk Millenium Development Goal dengan
memberi peluang kepada penduduk Indonesia untuk merasakan suplai air yang
stabil untuk semua kebutuhan hidup manusia melalui pembangunan fasilitas
pasokan air yang diharapkan di tahun 2015 sudah mencapai target sebesar 68,9%
sehingga akses air bersih bisa tercapai,” jelas Djoko Kirmanto.
Dunia
yang saat ini sudah menghadapi perubahan yang begitu cepat dari yang diramalkan
seperti pertumbuhan penduduk, urbanisasi, perubahan tata guna lahan dan
perubahan iklim maka pengelolaan air kedepannya harus dikelola dengan lebih
baik lagi di masa yang akan datang. “Kota
adalah tempat yang menarik terutama bagi pertumbuhan ekonomi yang tentu saja
harus ditunjang oleh sarana dan prasarana yang baik bagi masyarakat perkotaan
sehingga pengelolaan air pun menjadi prioritas demi terpenuhinya kebutuhan
hidup sehari-hari,” jelas Djoko Kirmanto.
Beliau berharap dalam peringatan Hari Air Dunia tahun
2011 ini, dunia saling bergandengan tangan untuk mendukung pengelolaan sumber
daya air kita agar tercapai pembangunan yang berkelanjutan untuk kesehatan yang
lebih baik dan kesejahteraan yang lebih baik
PBB Tetapkan Air Bersih Jadi Hak Dasar Manusia
Mereka yang memutuskan tak memberi suara menyatakan resolusi itu dapat meremehkan proses di Dewan HAM di Jenewa yang sedang membuat konsensus tentang air bersih.
Menurut PBB, sekitar 1,5 juta anak-anak di bawah 5 tahun meninggal tiap tahun akibat penyakit yang disebabkan kualitas air dan sanitasi buruk. Dalam resolusi juga disebutkan bahwa 844 orang tidak memiliki akses ke air minum aman konsumsi dan lebih dari 2,6 milyar orang tak memiliki fasilitas sanitasi dasar.
Organisasi itu mendeklarasikan hak meminum air bersih yang aman dan sanitasi sebagai hak dasar manusia karena esensial bagi penikmatan sepenuhnya dari hak hidup. Dengan demikian, resolusi itu mendesak komunitas internasional untuk 'meningkatkan upaya menghadirkan air bersih layak konsumsi yang dapat diperoleh dan dijangkau, juga sanitasi, bagi semua orang.
Kanada, AS, Ingris, Australia dan Botswana berada di antara negara yang memilih menolak voting. Sementara Cina, Rusia, Jerman, Prancis, Spanyol dan Brasil adalah beberapa yang memilih mendukung resolusi baru PBB itu.
Kuasa hukum Portugis, Catarina de Albuquerque dijadwalkan melapor kepada Dewan HAM di Jenewa tahun depan atas kewajiban penyediaan terkait air bersih dan sanitasi sehat.
Delegasi AS, John Sammis, mengatakan resolusi itu jauh dari perolehan dukungan bulat negara-negara anggota PBB dan bahkan dapat mengecilkan upaya yang tengah dilakukan di Jenewa. Beberapa negara juga mengatakan resolusi tidak cukup jelas mengatur cakupan hak asasi terbaru itu serta kewajiban apa yang harus ditaati.
PBB Tetapkan Air dan Sanitasi Sebagai HAM Milyaran orang hidup tanpa mendapatkan air bersih dan sanitasi yang baik
PBB Tetapkan Air dan Sanitasi Sebagai HAM
Milyaran orang hidup tanpa mendapatkan air bersih dan sanitasi yang baik
PBB mendeklarasikan bahwa akses untuk mendapatkan air bersih dan sanitasi termasuk dalam hak asasi manusia, Rabu (28/7), setelah melewati voting. Sebanyak 124 negara mendukung resolusi PBB yang rancangannya diajukan oleh Bolivia tersebut. Sementara Kanada menjadi salah satu dari 24 negara yang menyatakan abstain.Bulan Juni, Bolivia di PBB mengajukan rancangan resolusi yang menyatakan bahwa setiap orang berhak untuk mendapatkan air yang cukup, aman, mudah didapat dan terjangkau. Demikian pula halnya dengan sanitasi.
Maude Barlow, Ketua Food and Water Watch di Washington yang sebelumnya menjadi penasihat senior untuk Majelis Umum PBB dalam urusan air, mengatakan bahwa keputusan itu merupakan sebuah terobosan.
“Kami sangat senang,” kata Barlow, yang juga menjadi Ketua Council of Canadians, seperti dikutip Post Media.
“Ini adalah hari bersejarah dan menurut saya mulai sekarang dan seterusnya manusia mencapai kemajuan dalam evolusi dan hari ini (Rabu 28/7) merupakan salah satunya.”
Dalam rancangan resolusi yang dimunculkan Juni lalu itu dikatakan bahwa negara-negara yang tidak bisa menyediakan air untuk warganya harus mendapatkan pertolongan lewat bantuan dan kerjasama internasional. Intinya, menyeru agar negara-negara kaya memberikan bantuan luar negeri kepada pemerintah manapun yang tidak bisa memenuhi kebutuhan air dan sanitasi warganya.
Menurut data PBB, lebih dari 1 milyar orang di dunia tidak memiliki akses untuk mendapatkan air minum dan 2,6 milyar hidup tanpa sanitasi dasar yang mencukupi.
Mulai Pak RT hingga Wartawan Dapat Penghargaan dari PALYJA

Menariknya, 10 jurnalis dari berbagai
media massa juga kebagian penghargaan untuk penulisan terbaik berita
yang berkaitan dengan mitra kerja PAM Jaya itu. Kegiatan tersebut juga
dalam rangka Corporate Social Responsibilities (CSR) PALYJA terhadap
lingkungan sekitarnya.
Tampil sebagai pemenang lomba tersebut,
yaitu RT 05/02, Kelurahan Kedoya Utara; RT 07/02, Kelurahan Gandaria
Utara; dan RT 12/ 07, Kelurahan Karet Tengsin. Sedangkan para jurnalis
penerima penghargaan PALYJA berasal dari sejumlah media massa antara
lain, Kompas, Investor Daily, INDOPOS, The Jakarta Post, Harian Seputar
Indonesia, Berita Kota, Beritajakarta.com, dan Suara Pembaruan.
Presiden Direktur PALYJA, Philippe
Folliasson, mengungkapkan, tujuan memberi penghargaan kepada jurnalis
media cetak dan online adalah untuk menjalin kerjasama dan bersinergi.
”Kami berharap rekan-rekan wartawan juga turut serta membantu
memasyarakatkan pentingnya air serta meningkatkan kepedulian masyarakat
terhadap air melalui tulisan,” ungkap pria warga Negera Prancis itu.
Sedangkan untuk Lomba Kebersihan
Lingkungan dan Pembedayaan Masyarakat merupakan kegiatan rutin dalam
program PALYJA Green Community. Philippe mengharapkan masyarakat turut
menjadi agent of change. Yaitu, dalam rangka bersama-sama menjaga
kebersihan, keasrian, dan mengelola lingkungan di sekitarnya. ”Itu semua
demi tercapainya masa depan lingkungan yang lebih baik dan lebih
nyaman,” ujar Philippe dengan bahasa Indonesia yang lumayan lancar.
Dalam kegaitan tersebut, PALYJA juga
menerima kunjungan staf dari Standard Chartered Bank (SCB). Menariknya,
pihak SCB juga mengajak 50 murid SDN 07 Bendungan Hilir, untuk melihat
secara langsung pengelolaan air di IPA 1. ”Kami menyadari pentingnya
meningkatkan kesadaran akan air bersih yang kini semakin langka.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program berkelanjutan kami dalam isu
lingkungan,” ucap Country Head of Corporate Affairs SCB, Sonitha
Poernomo.
Sonitha berharap, mulai anak-anak SD
maupun para hadirin mampu menghargai lingkungan lebih baik ke depannya.
PALYJA juga sekaligus mengumumkan Lomba Foto PALYJA 2011 untuk para
fotografer media massa dan Lomba Mengarang 2011 bagi para siswa SD.
Lomba Foto PALYJA 2011 mengusung tema Water for Cities, Responding to
Urban Challenge. Sedangkan tema lomba mengarang untuk siswa SD, yaitu
Air untuk Kotaku.
Sementara itu, Corporate Communications
and Cocial Responsibilites Head PALYJA, Meyritha Maryanie, mengatakan,
tema untuk lomba foto untuk para fotografer media massa dan lomba
mengarang anak SD juga merupakan tema rutin setiap tahun untuk
memperingati kegiatan Hari Air Dunia. Tujuan kedua lomba tersebut untuk
meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat perkotaan.
”Terutama akan pentingnya peranan air
dalam kehidupan serta tantangan pengelolaan air,” ungkapnya. Menurut
Mey, panggilan akrab Meyritha, pengumuman lomba foto akan diumumkan pada
tanggal 30 Juni 2011. Yaitu, bertepatan dengan peringatan Hari
Lingkungan Hidup dan HUT DKI Jakarta. ”Untuk lomba mengarang anak
sekolah akan diumumkan pada tanggal 23 Juli 2011 bertepatan dengan
peringatan Hari Anak Nasional,” tandasnya.
CCAI Usung Kegiatan Peduli Air dan Lingkungan
Selasa, 22/03/2011

Kepedulian CCAI terhadap air telah direalisasikan dalam beragam kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang berkelanjutan. Dalam memperingati Hari Air 2011, CCAI menyelenggarakan bermacam acara bertema peduli air dan lingkungan di berbagai wilayah operasi di penjuru Indonesia.
Di wilayah operasi Sumatra Bagian Tengah, CCAI mengajak siswa-siswi SMAN 1 Batang Anai untuk menanam pohon . “Ratusan bibit coklat kami bagikan untuk peringatan Hari Air Sedunia tahun ini, termasuk yang diserahkan kepada SMAN 1 Batang Anai yang berlokasi di dekat pabrik Coca-Cola.”, demikian disampaikan Rini Handayani, Corporate Affairs Manager Coca-Cola Amatil Indonesia Sumatera Bagian Tengah. “Bibit coklat ini adalah bibit yang kami semai di pilot project pembibitan coklat di pabrik CCAI, dengan benih yang berasal dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao di Jember. Kami telah melakukan proses penyemaian dan perawatan selama 6 bulan terakhir, sebelum akhirnya bibit ini dapat ditanam di peringatan Hari Air Sedunia ”, demikian ditambahkan Rini.
SMAN 1 Batang Anai telah melakukan berbagai upaya untuk menjadi Green School dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan ini. “Bibit coklat yang diberikan CCAI akan sangat bermanfaat bagi sekolah untuk ditanam di kebun sekolah, yang memang kami sediakan untuk program kewirausahaan hasil pertanian . Program ini merupakan program plus dari SMAN 1 Batang Anai, “ demikian disampaikan Kepala Sekolah SMAN 1 Batang Anai, Drs. Mulyadi. Pohon selain bernilai ekonomis, tentunya juga akan sangat bermanfaat untuk proses peresapan air, sehingga dapat menjaga kontinuitas sumber air. Selain itu CCAI juga menyerahkan tempat sampah yang dapat dimanfaatkan pihak sekolah untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
CCAI selalu berusaha untuk berkontribusi dalam penghematan air dan mengintegrasikannya ke dalam semua lini bisnis. Selain melakukan pengolahan air limbah (waste water treatment) dan menghasilkan limbah air yang sesuai baku mutu air yang disyaratkan oleh pemerintah.
CCAI juga mengembangkan tehnologi yang bisa menghemat air dalam proses produksi minuman.“Kami telah berhasil menurunkan konsumsi air dalam proses produksi. Jika dulunya kami menggunakan 4 liter air untuk menghasilkan 1 liter minuman jadi, saat ini kami hanya menggunakan sekitar 2 liter untuk membuat 1 liter produk jadi,” ujar Deva Rachman, National Corporate Affairs Manager CCAI.
PDAM : Pelanggan Belum Terlayani Secara Maksimal
Rabu, 23 Maret 2011 |
(Sumbar),Keterbatasan
masih dirasakan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Pesisir
Selatan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan yang akan melakukan
sambungan air baru. Selain sulitnya medan kerumah pelanggan,
keterbatasan dana dalam pemasangan pipa pengantar juga menjadi salahsatu
kendala yang dihadapi.
"Pada
Tahun 2011 ini, sedikitnya dari utara ke selatan ada 4400 pelanggan
baru yang belum terlayani untuk sambungan baru," kata Direktur Utama
PDAM Pessel, Murdi Tahman saat konfirmasi pada Peringatan Hari Air
Sedunia (World Day for Water) setiap tanggal 22 Maret, Selasa (22/3).
Permasalahan
air adalah permasalahan pokok kehidupan manusia yang tak bisa
diabaikan, katanya menambahkan "khusus Kota Painan, merupakan kawasan
dengan penduduk berkebutuhan terbesar terhadap jaringan air bersih,"
ucapnya. Ia memaparkan, total pelanggan PDAM Pesisir Selatan saat ini
mencapai 11.172 pelanggan. Kedepan, PDAM Pessel bersama unit
pelayanan yang ada akan terus berupaya meningkatkan pemasangan baru
jaringan air bersih terutama didaerah yang minim sarana air bersihnya.
"Kendala yang dihadapi PDAM dapat diatasi dengan adanya investasi dan
bantuan dana dari Provinsi serta pusat," paparnya. Sementara, peringatan
Hari Air Sedunia yang dilaksanakan sebagai bentuk penyadaran kepada
semua makhluk yang ada dibumi ini akan pentingnya air sebagai sumber
kehidupan.
|
Selasa, 22 Maret 2011
22 MARET: HARI AIR SEDUNIA ; Antisipasi Krisis Air
![]() |
22/03/2011 Alam
bertubi-tubi mengguncang dan menguras habis kehidupan umat manusia.
Setelah gempa dan tsunami Jepang, apa lagi? Bumi semakin tidak
bersahabat. Daratan, lautan, udara, air, sungai, gunung yang
keindahannya begitu menawan sering cepat berubah menjadi monster
pembunuh massal yang mengerikan. Sebagian keganasan alam terjadi akibat
kebodohan perilaku manusia itu sendiri. Pada 22 Maret 2011 ini marilah
kita kembali merenungkan alam: air. Masalah air sangat serius, maka setiap 22 Maret diperingati sebagai Hari Air Sedunia (World Water Day), sebuah peringatan yang dicanangkan oleh PBB melalui Resolusi Nomor 147/1993. PBB menyadari bahwa krisis air telah benar-benar serius. Dulu, seorang astronout yang berada di angkasa luar, bila mengarahkan matanya ke bola bumi akan melihat dengan jelas danau Cad. Pada 1963, danau Cad masih terlihat sangat besar dan luas. Danau yang mengagumkan itu dikitari oleh negara-negara Kamerun, Cad, Niger, dan Nigeria. Namun, pada 2007, danau ini telah menyusut 95 persen. Tak lama lagi, menurut ilmuan Lester R Brown, danau ini akan lenyap dan lokasinya bisa menjadi misteri bagi generasi yang akan datang. Di Indonesia, krisis air juga mengancam. Seperti diberitakan KR (14 Maret 2009), meskipun Indonesia termasuk negara dengan cadangan air terkaya di dunia (2.530 km3/tahun), kelangkaan air telah mengintip kita. Sejak 2000, di Jawa dan Bali mulai terjadi kelangkaan air. Pada 2015 kelangkaan air diproyeksikan terjadi di Sulawesi dan NTT. Kawasan Jabodetabek diprediksi mengalami kekurangan air 64,1 m3/ detik pada 2025. Krisis air telah menyengsarakan hidup berjuta-juta umat manusia. Peneliti bernama Diane Raines Ward dalam bukunya berjudul Water Wars - Drought, Flood, Folly, and the Politic of Thirst, mengatakan bahwa 40 persen populasi dunia harus bekerja keras untuk mendapatkan air. Mereka harus memikul air dari sungai, perigi, kolam, atau kubangan air untuk dibawa ke rumah-rumah mereka. Ward juga menjumpai banyak penduduk harus membawa wadah dan mengusung air seberat lebih dari 20 kilogram untuk kebutuhan keluarga-keluarga mereka. Krisis air menuntut strategi pembangunan yang tepat. Pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) misalnya, harus semakin digalakkan untuk meningkatkan persediaan air tanah. Menurut arsitek lanskap Nirwono Joga (2007), 1 hektar RTH di kota yang dipenuhi dengan pepohonan besar akan mampu pertama, menghasilkan 0,6 ton oksigen untuk 1.500 penduduk per hari. Kedua, menyimpan 900 m3 air tanah per tahun. Ketiga, mentransfer 4.000 liter air per hari. Keempat, menurunkan suhu 5-8 derajat Celsius. Kelima, meredam kebisingan sampai 25-80 persen. Krisis air menuntut kearifan masyarakat tanpa harus menunggu tindakan pemerintah yang seringkali tidak bisa diharapkan. Kearifan lokal semacam itu dilakukan oleh komunitas wanita India di distrik Dholera (sebelah barat Gujarat). Menurut laporan majalah Awake, pada 1985 sekelompok perempuan itu membangun kolam penampungan air seluas lapangan sepakbola. Mereka melapisi kolam itu dengan plastik padat agar tidak bocor. Alhasil, berbulan-bulan setelah musim hujan berlalu, mereka masih mempunyai persediaan air berlimpah-limpah. Di samping kearifan masyarakat, pemerintah juga perlu melakukan tindakan mengatasi krisis air. Di Chile Amerika Selatan, pemerintah mengendalikan semua hak milik atas air disamping membangun bendungan. Jika dulu terjadi krisis air, kini 99 persen penduduk kota dan 94 persen penduduk desa di Chile bisa menerima air bersih dengan baik. Masyarakat dan pemerintah sama-sama harus arif menghadapi krisis air. Ketika Tuhan menciptakan manusia, Ia memberi manusia tugas untuk mengelola bumi. Tetapi, manusia justru serakah mengeksploitasi alam karena hakikat dosa yang melekat pada dirinya. Kini, setelah manusia menghisap kemanisannya, bumi tinggal menyisakan getahnya. Persoalannya, sejauh ini, belum ada alternatif tempat tinggal lain selain bumi. Marilah kita bertobat untuk membangun bumi kembali. Bukan hanya untuk kita, namun untuk anak cucu di masa depan. q - s. (2660-2011) *) Haryadi Baskoro SSos MA MHum, Pengamat, Peneliti, Penulis bidang Kebudayaan. |

Peringati Hari Hutan & Sambut Hari Air Sedunia
Para siswa juga mengingatkan masyarakat senantiasa hemat air dan tidak mencemari air berkaitan dengan terus bekurangnya sumber atau mata air tawar di Sidoarjo, utamanya karena makin meluasnya areal terdampak bencana lumpur panas.
“Aksi ini kami lakukan sebagai wujud kepedulian kami atas makin berkurangnya sumber mata air (tawar) termasuk sumur yang ada di Jawa Timur secara keseluruhan, terlebih di Sidoarjo,” terang DEVI SANJAYA Kepala PGTK Bright Kiddie.
Mengenakan berbagai kostum unik berwarna biru cerah yang masing-masing bertuliskan himbauan sosial, diantaranya bertuliskan: Selamat Hari Air Dunia 22 Maret; Air Sumber Kehidupan Jaga Kelestariaannya; Aku Sehat Kerena Selalu Minum Air Bersih serta Save Our Healty Waters.
“Kami juga menyelipkan doa keprihatinan atas terjadinya gempa dahsyat 8,9 SK dan tsunami hebat yang menimpa Jepang serta disusul ancaman radiasi nuklir yang mengancam masyarakat Jepang,” tambah DEVI.
Sementara itu, para siswa yang mengikuti aksi Senin (21/03) dalam rangka memperingati Hari Hutan dan Hari Air sedunia, mengaku mengerti tentang manfaat air. “Siswa sebelumnya juga mendapatkan pemahaman tentang kegunaan air bagi kehidupan sehari-hari, sehingga saat aksi dilakukan mereka juga memahami tujuannya,” tuntas DEVI SANJAYA pada suarasurabaya.net, Senin (21/03).(tok)
Teks foto:
-Siswa PGTK Bright Kiddie gelar aksi peringati Hari Hutan dan Hari Air.
Foto: Humas PGTK Bright Kiddie.
5 Perusahaan didorong tekan pemakaian air bersih
22 March 2011

Kelima perusahaan itu adalah PT Asia Pulp and Paper, PT Rajawali Plantation, PT Martina Berto Tbk, perusahaan armada taksi Express Group, serta perusahaan ritel PT Supra Boga Lestari.
Mereka diwajibkan membuat rencana penghematan air dan pengelolaan sanitasi dalam sebuah komitmen bernama CEO Water Mandate yang dicetuskan United Nations Global Compact sejak 2007. Lembaga ini merupakan bentukan PBB yang diikuti secara sukarela oleh berbagai institusi.
CEO Mandate Water ini merupakan program internasional yang diikuti oleh para pemimpin perusahaan di dunia dalam mengelola air bersih dan sanitasi. Program ini mulai diterapkan di Indonesia, yang diawali oleh lima perusahaan, pada tahun ini. Penandatanganan komitmen itu juga merupakan bagian dari peringatan Hari Air Sedunia 2011 yang diperingati setiap 22 Maret.
Presiden Global Compact Network Indonesia Y.W. Junardy mengatakan kelima perusahaan itu akan diwajibkan menerapkan enam prinsip penggunaan air secara berkelanjutan.
Prinsip itu terdiri dari penghematan penggunaan air dalam aktivitas bisnis, pengelolaan air di seluruh rantai pasokan, kontribusi terhadap pengembangan kebijakan publik mengenai perlindungan air, serta transparansi dalam publikasi pengelolaan air berkelanjutan.
“Setelah berkomitmen, perusahaan akan melakukan studi dan menentukan model yang tepat, lalu mengimplementasikannya,” ujarnya seusai penandatanganan CEO Water Mandate, hari ini.
Junardy mengatakan kelima perusahaan itu merupakan salah satu konsumen air bersih terbesar di sektor swasta. Perusahan-perusahan itu sangat mengandalkan ketersediaan air bersih dalam kegiatan operasionalnya.
Setiap tahun diharapkan ada perusahaan lain yang ikut bergabung dalam gerakan penghematan air oleh swasta ini.
Mantan Menteri Lingkungan Hidup Emil Salim mengatakan ancaman krisis air bersih di Indonesia sudah di depan mata namun tidak disadari.
Menurut dia, masalah ketersediaan air bersih bukan hanya urusan pemerintah, LSM, maupun para pemerhati, melainkan semua pihak.
Kontribusi swasta terhadap pengelolaan air bersih dan sanitasi ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran terhadap pengelolaan air bersih yang tepat guna.
Managing Director Sustainability Asia Pulp and Paper Aida Greenbury McLean mengatakan perusahaannya sudah menerapkan prinsip penggunaan air dalam mengelola kertas.
Namun, kata dia, masih diperlukan terobosan dan inovasi lagi dalam konservasi air sehingga pihaknya bergabung dengan program CEO Water Mandate.
“Kami mengalokasikan dana sekitar US$40 juta per tahun untuk program lingkungan. Kami memerlukan masukan dan cara-cara baru dalam mengelola air,” jelasnya.
Sumber Air di Pamekasan Alami Penurunan Debit
suarasurabaya.| Menurunnya debit air di beberapa titik sumber PDAM Pamekasan, satu diantara penyebabnya adalah beralih fungsinya daerah tangkapan air menjadi perumahan. Hal ini disampaikan NURJAMAN PJS Direktur PDAM Pamekasan saat dimintai konfirmasi terkait permasalahan air di Pamekasan menyusul peringatan hari air se Dunia yang jatuh pada Selasa (22/03) ini.
Kata NURJAMAN, makin sempitnya daerah tangkapan air mengakibatkan penurunan debit air di beberapa sumber PDAM, sehingga di sejumlah lokasi, distribusi air menjadi tidak merata.
Dari sumber air yang tersebar di Pamekasan, NURJAMAN mengatakan, penurunan debit air terjadi di Sumber Nyamplong dan Sumber Trasak yang menurun menjadi 20 sampai 40 liter per detik dari debit semula 60 liter per detik.
Untuk mengantisipasi hal itu, NURJAMAN mengatakan, perlu dilakukan penghijauan di sekitar areal tangkapan air. Ia berharap, semakin langkanya air bersih di perkotaan, masyarakat Pamekasan bisa menghemat penggunaan air karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup manusia.
“Saya harap masyarakat Pamekasan bisa berhemat air karena sampai kapanpun yang namanya makhluk hidup di bumi ini pasti membutuhkan air,” tandasnya.
Sementara itu, ALEK warga Pamekasan pada Karimata juga berharap, PDAM Pamekasan bisa memotori gerakan hemat air dan melakukan penghijauan di daerah tangkapan air.
Seperti diketahui, isu khusus yang diangkat PBB dalam peringatan hari air se dunia atau World Water Day 2011 adalah Water for Cities, Responding To The Urban Challenge atau air di daerah perkotaan dan berbagai permasalahannya.
Ban Ki-Moon: Perempuan Dilecehkan Lantaran Krisis Air Bersih
Selasa, 22 Maret 2011

net
Ban Ki-moon, Sekjen PBB
JAKARTA -
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon mengemukakan, akibat ketersediaan
air bersih, di banyak negara perempuan justru terpaksa putus sekolah.
Bukan hanya itu, kaum hawa ini juga dilecehkan saat membawa air atau
sekedar mengunjungi kamar mandi umum.
Mirisnya, gara-gara air bersih penduduk miskin kerapkali harus membeli air dari pedagang tak resmi dengan harga yang lebih tinggi dari penduduk kaya.
"Ini tidak dapat diterima," kata Ban Ki-Moon dalam pesannya pada Hari Air Sedunia, Selasa (22/3/2011).
Atas hal tersebut, Ban Ki Moon mendesak pemerintah di seluruh negara untuk mengakui krisis air yang melanda perkotaan ini. Krisis tersebut akibat lemah dan buruknya pengelolaan tata pemerintahan.
"Marilah kita berjanji untuk menghentikan penderitaan bagi 800 juta orang di dunia yang tidak memiliki akses terhadap air minum atau sanitasi yang mereka butuhkan untuk kehidupan yang lebih bermartabat dan kesehatan yang baik," ujarnya.
Grafik masa depan yang berkelanjutan dipengaruhi oleh air, makanan dan energi. Tiga hal tersebut merupakan tantangan yang paling berat dihadapi.
"Dalam lebih satu generasi, 60 persen dari populasi dunia akan tinggal di kota dan perkotaan dengan banyak peningkatan yang terjadi di daerah kumuh dan pemukiman liar di negara berkembang," ujarnya.
Tema Hari Air Sedunia pada tahun ini "Air Untuk Perkotaan". Urbanisasi membawa peluang untuk pengelolaan air yang lebih efisien dan memperbaiki akses terhadap air minum dan sanitasi. Dalam dekade terakhir, jumlah penduduk kota yang tidak memiliki akses ke air pipa di rumah mereka adatu di sekitar mereka telah meningkat sekitar 114 juta dan jumlah dari mereka yang tidak memiliki akses ke fasilitas sanitasi paling mendasar telah meningkat 134 juta.
Kenaikan sebesar 20 persen, kata Ban Ki-Moon, telah memiliki sebuah dampak yang besar terhadap kesehatan manusia dan produktivitas ekonomi antara lain orang menjadi sakit sehingga tidak dapat bekerja.
Mirisnya, gara-gara air bersih penduduk miskin kerapkali harus membeli air dari pedagang tak resmi dengan harga yang lebih tinggi dari penduduk kaya.
"Ini tidak dapat diterima," kata Ban Ki-Moon dalam pesannya pada Hari Air Sedunia, Selasa (22/3/2011).
Atas hal tersebut, Ban Ki Moon mendesak pemerintah di seluruh negara untuk mengakui krisis air yang melanda perkotaan ini. Krisis tersebut akibat lemah dan buruknya pengelolaan tata pemerintahan.
"Marilah kita berjanji untuk menghentikan penderitaan bagi 800 juta orang di dunia yang tidak memiliki akses terhadap air minum atau sanitasi yang mereka butuhkan untuk kehidupan yang lebih bermartabat dan kesehatan yang baik," ujarnya.
Grafik masa depan yang berkelanjutan dipengaruhi oleh air, makanan dan energi. Tiga hal tersebut merupakan tantangan yang paling berat dihadapi.
"Dalam lebih satu generasi, 60 persen dari populasi dunia akan tinggal di kota dan perkotaan dengan banyak peningkatan yang terjadi di daerah kumuh dan pemukiman liar di negara berkembang," ujarnya.
Tema Hari Air Sedunia pada tahun ini "Air Untuk Perkotaan". Urbanisasi membawa peluang untuk pengelolaan air yang lebih efisien dan memperbaiki akses terhadap air minum dan sanitasi. Dalam dekade terakhir, jumlah penduduk kota yang tidak memiliki akses ke air pipa di rumah mereka adatu di sekitar mereka telah meningkat sekitar 114 juta dan jumlah dari mereka yang tidak memiliki akses ke fasilitas sanitasi paling mendasar telah meningkat 134 juta.
Kenaikan sebesar 20 persen, kata Ban Ki-Moon, telah memiliki sebuah dampak yang besar terhadap kesehatan manusia dan produktivitas ekonomi antara lain orang menjadi sakit sehingga tidak dapat bekerja.
LIPI: Pengelolaan Air di Indonesia Masih Kurang
Selasa, 22 Maret 2011
JAKARTA
- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyatakan kalau
pengelolaan air di Indonesia, khususnya di perkotaan, masih sangat
kurang.
"Krisis pengelolaan air di Indonesia masih sangat kurang
karena sumber alam yang tersedia berbanding terbalik dengan jumlah
pertumbuhan penduduk. Itu juga ditambah dengan perilaku manusianya yang
masih kurang menghargai SDA yang tersedia," ujar Dr. Heru Santoso,
Deputy CEO for Research & Scientific Affairs, di acara perayaan Hari
Air Sedunia 'Water for Cities: Responding to the Urban Challenge' di
Jakarta, Selasa (22/3/2011).
Pihak LIPI juga memaparkan bahwa
kualitas air global saat ini telah turun dan ada kerugian yang
signifikan berkaitan dengan keanekaragaman hayati secara luas yang
berdampak pada ekosistem global.
Lalu LIPI menambahkan kalau
ekohidrologi (Ecohydrology) merupakan salah satu solusi. Ekohidrologi
sendiri adalah ilmu integratif baru yang melibatkan pencarian solusi
bagi isu seputar air, manusia dan lingkungan.
"Dari LIPI sendiri
juga sudah menerapkan beberapa langkah untuk Ekohidrologi ini, antara
lain dengan melakukan penelitian akan 'lahan basah' di daerah Cibinong,"
jelas Hery Harjono, Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian dari LIPI.
United
Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO)
sendiri dalam rangka program pengelolaan air perkotaan dunia sudah
meluncurkan program SWITCH, yang bertujuan untuk mengembangkan dan
mempromosikan paradigma baru yang berkelanjutan di bidang pengelolaan
air perkotaan.
"Untuk Indonesia sendiri, lembaga-lembaga yang
dilibatkan UNESCO untuk program ini adalah ITB, LIPI, Departemen
Pekerjaan Umum dan lain-lain," kata Hery Harjono.
Djoko Kirmanto,
Menteri Pekerjaan Umum, yang juga hadir di acara perayaan Hari Air
Sedunia 'Water for Cities: Responding to the Urban Challenge' menyatakan
kalau masyarakat harus terlebih dahulu mengubah perilaku mereka agar
bisa mengelola air dengan baik.
"Kita harus lebih peka terhadap lingkungan di tata ruang kota masing-masing," kata Djoko Kirmanto.
Banjir Pasang Sengsarakan Warga Belawan, Tindak Tegas Penebang Hutan Bakau

Khususnya di daerah Kelurahan Bagan Deli, serta Jalan Kampar Kelurahan Belawan I, Kampung Kurnia serta Belawan Sicanang Belawan, kondisi pasang kian besar dan tinggi bahkan usai pasang menyebabkan kondisi lingkungan kian kotor apalagi air pasang laut selalu membawa berbagai sampah dan kotoran limbah pabrik masuk ke pemukiman warga.
Banjir pasang air laut tak hanya merendam ribuan rumah milik warga pesisir namun banjir pasang kali ini terbilang besar merambah ke sejumlah badan jalan lintas Medan Belawan mengganggu aktivitas warga.
Kondisi pasang air laut ini tidak hanya meresahkan warga tukang becak serta nelayan namun kalangan pemburu dolar di Pelabuhan Belawan turut terkena imbasnya,pasalnya sejumlah kantor ekspedisi muatan kapal laut maupun kantor bongkar muat Pelabuhan digenagi air asing penyebab kerosin kenderaan bermotor tersebut.
Hal yang sama juga diresahkan sejumlah kalangan nelayan langgei yang ada disepanjang aliran sungai Deli, mereka resah saat air laut pasang kapal ikan mereka tak bisa melintasi jembatan Kuning perbatasan Medan Belawan sehingga keangan nelaan terpaksa mengantri sembari menunggu surutnya pasang.
"Tiap kali pasang,kapal kami tak bisa melintasi kolong jembatan dan terpaksa kami mengantri disini", ungkap Zul (42) seorang nelayan langgei mengeluhkan kondisi pasang besar landa kawasan Belawan dan Labuhan Deli.
Keluhan juga disampaikan Masriani (40) Ibu rumah tangga ini mengaku, tak bisa keluar rumah saat banjir pasang memasuki ruangan rumah, ia dan keluarganya terpaksa kerja keras menguras air pasang laut yang membawa berbagai sampah dan dikhawatirkan hewan laut seperti ular laut, kepiting serta ubur-ubur kerap masuk bila tak segera dikuras.
Biasanya pasang besar ini perlu waktu 6 jam untuk kembali surut, tapi kalau hampir setiap harinya dalam seminggu kondisi pasang begini terus ya, membuat pusing kepala serta mengancam datangnya penyakit muntaber serta diare dan gatal-gatal, keluh ibu lima anak yang tinggal di kawasan Jalan Kampar Belawan I tersebut.
Warga menuding banjir pasang kian besar belakangan ini akibat maraknya aksi perambahan hutan Magrove yang tak terjamah hukum serta semangkin gencarnya pembuatan tambak alam yang mengorbankan penebangan hutan bakau serta perambahan lahan konservasi di sekitar kawasan Percut Seituan, Belawan serta Langkat, warga berharap pelaku perambahan hutan bakau segera ditangkap agar kawasan Belawan tak tenggelam dilanda banjir pasang yang kini sudah mencapai ketinggian hampir 1 meter di setiap pemukiman warga.
Akibat aksi penenbangan hutan bakau sebagai penahan laju pasang air laut kondisinya kini kian kritis, tak anya menambah pemanasan global namun juga belakangan ini kawasan Belawan sekitarnya terancam tenggelam dilanda banjir pasang.
Sedangkan upaya pencegahan dari instansi dan aparat terkait berkenaan kondisi ala mini tak kunjung memuahkan hasil positif sehingga kawasan Belawan kerap mengalami langanan banjir hampir setiap harinya mulai pukul 14.00 WIB hingga menjelang Magrib.
Atiqah Prihatin Warga yang Kurang Air

kompas.com
Atiqah Hasiholan menjadi bintang iklan Sabun Lux menggantikan Luna Maya sejak 3 November 2010
TRIBUNNEWS.COM - ARTIS film, Atiqah Hasiolan mengaku prihatin dengan masih banyaknya masyarakat Jakarta yang masih kekurangan air bersih. Padahal setiap warga negara punya hak untuk mendapatkan air.
"Saya sangat prihatin. Sampai detik ini, air masih menjadi masalah di Jakarta bahkan di pulau Jawa sangat defisit air karena pengelolaan yang salah. Padahal Indonesia negara yang sangat kaya air mineral," ungkap Atiqah saat ditemui di kawasan Menteng Jakarta Pusat..
Semestinya, dengan kekayaan air itu akan bisa ditrisbusikan secara menyeluruh terutama untuk seluruh lapisan masyarakat baik kaya dan miskin karena merekalah yang mengalami kesulitan mendapat akses air bersih.
"Pernah saya kesuatu tempat di Jakarta masih ada air kotor tapi dijadikan air minum dan itu kan sangat memprihatinkan sekali. Di rumah kakak saya yang elite saja airnya kotor," ungkap bintang iklan ini.
Mengingat kondisi itulah, ia mengajak masyarakat untuk berhemat air. "Menggunakan air secukupnya menjadi salah satu langkah agar hemat air," ungkap anak Ratna Sarumpaet ini.
Badan Wakaf Al Qur’an Aksi Air Bersih Dunia
Selasa, 22 Maret 20

"Tema peringatan hari air sedunia kali ini adalah water for cities, responding to the urban challenge” (air untuk kota, sebuah tantangan urbanisme”)," kata perwakilan BWA, M Fatih Karim di Bundaran HI, Selasa (22/3/2011).
Pada tahun 2010, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengeluarkan sebuah resolusi tidak mengikat perihal air bersih dan sanitasi adalah hak dasar seluruh manusia.
Menurut Karim, tema dan resolusi tersebut relevan dengan kondisi Indonesia mengingat banyak daerah di negeri ini yang sulit mendapatkan air bersih.
"Bahkan Bank Dunia (2009) memberitakan bahwa satu dari dua rakyat Indonesia kesulitan mengakses air bersih," ungkapnya.
Sejak Januari 2011 lalu, program 'One Action for Life' sedang di fokuskan membantu membangun sarana air bersih di daerah yang terkena dampak letusan Merapi.
Yang unik dari kegiatan pembangunan sarana air bersih bagi masyarakat yang membutuhkan adalah BWA menghimpunnya dari dana wakaf masyarakat.
Wakaf adalah satu kegiatan amal sholeh dengan harta, yang dikenal dalam Islam sebagai Sedekah Jariyah yakni sedekah yang pahalanya akan mengalir abadi walaupun donatur wakaf (wakif) sudah meninggal dunia.
Karim mengaku, dalam momen memperingati hari air dunia 2011, BWA ingin mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap air bersih dan membangun semangat berbagi dengan sesama yang membutuhkan.
"Maka kami mengadakan aksi simpatik berupa kegiatan penyadaran melalui banner, brosur dan wawancara on the spot dengan anggota masyarakat, selain itu kami juga menyiapkan air tidak layak minum dalam botol kemasan sebagai sarana membangun kepedulian bahwa ada sebagian saudara kita yang terpaksa mengkonsumsi air tidak sehat tersebut," urainya.
Hari Air Sedunia: Susahnya Hidup di Perkampungan Kumuh
Susianah Affandy - suaraPembaca

Selama ini kita menganggap permasalahan air bukanlah permasalahan pokok kehidupan. Selama ini kita berfikir bahwa jumlah air yang ada di bumi saat ini tetap sama dengan jumlah air ketika nenek moyang kita hidup ratusan tahun silam. Jawabnya memang benar. Persoalannya apakah bentuk air yang kita kosumsi sama dengan air yang dipakai oleh para pendahulu kita dulu?
Pencetusan Hari Air Sedunia (World Day for Water) diumumkan pada Sidang Umum PBB ke-47 pada 22 Desember 1992 di Rio de Janeiro, Brasil. Peringatan Hari Air Sedunia bermaksud sebagai upaya penyadaran kepada semua makhluk yang ada di bumi ini akan pentingnya air sebagai sumber kehidupan.
Komposisi air yang kita gunakan luasnya mencapai 70% permukaan bumi. Namun dari keseluruan air yang ada 97% di antaranya adalah air asin sedangkan sisanya yang 3% adalah air tawar. Permasalahannya tidak semua air tawar dapat kita gunakan karena dari jumlah 3% masih harus terbagi menjadi es, air tanah, air permukaan dan uap air.
Masalah Urbanisasi
Masalah urbanisasi yang sampai kini menjadi hantu bagi pemerintah DKI Jakarta tak bisa dipisahkan dengan program pembangunan perkotaan. Mengapa masyarakat desa berbondong ke Jakarta, hampir semua kalangan memberikan jawaban dan analisis yang sama bahwa factor penariknya (kota Jakarta) sangat kuat di samping lahan pertanian di pedesaan yang kini menyempit juga menjadi factor pendorong tersendiri (Susianah, 2011).
Pembangunan perkotaan yang selama ini menjadi ujung tombak kemajuan suatu bangsa, sebagai pusat peradaban, pusat budaya, pusat ekonomi dan pengembangan ilmu pengetahuan menyebabkan kepincangan antara kota besar, kota kecil dan desa. Kebijakan politik yang menerapkan pembangunan “sentralistik” dengan menjadikan DKI Jakarta sebagai pusat pembangunan tak ayal jika hal tersebut mengundang minat besar penduduk desa berpindah ke Jakarta.
Dampak urbanisasi yang sangat nyata dalam pembangunan fisik perkotaan di Ibu kota adalah adanya dua wajah kota seperti dua sisi mata uang, tradisional dan modern yakni bersifat kekotaan dan pedesaan, terencana-teratur dan tidak terencana-tidak teratur, kualitas tinggi dan kumuh. Sejarah pertumbuhan kota di Negara dunia ketiga hampir dipastikan menghadapi dilemma dan permasalahan kembar yakni urbanisasi dan kemiskinan penduduk.
Kaum urban yang sebagian besar tidak memiliki bekal ilmu dan keahlian menempati perkampungan kumuh dan miskin di perkotaan. Daerah perkotaan yang seharusnya bukan untuk hunian seperti sepanjang rel kereta api, sepanjang sungai Ciliwung dan bahkan di bawah jembatan kemudian menjelma menjadi perkampungan kumuh dengan dinamika kemiskinan. Warsilah (2000) menyebutkan bahwa faktor ketrampilan menyebabkan kaum urban hanya berhasil memasuki pasar kerja kasar dan sebagian besar dalam keadaan menganggur.
Struktur rumah di perkampunya kumuh biasanya hanya terdiri dari sebuah ruang (disebut kamar). Di kamar inilah satu keluarga yang terdiri dari suami-istri dengan rata-rata tiga anak berdiam diri selama bertahun-tahun. Fungsi kamar di malam hari mereka gunakan untuk istirahat sedangkan di siang hari untuk bercengkerama bersama anggota keluarga.
Di depan rumah biasanya digunakan untuk warung kecil, menjual makanan ringan atau warung nasi. Rumah-rumah yang dibangun dengan bahan dasar besi-besi loakan ini sebagian besar menutupi areal sungai, rel kereta api. Sedangkan fasilitas MCK (Mandi, Cuci, Kakus) terletak di luar rumah yang khusus dibangunkan semua penghuni jajaran rumah kumuh.
Di rumah kumuh ini, setiap penghuninya masih dikenakan uang sewa rumah dengan besaran kisaran Rp. 100.000,- sampai Rp. 150.000,-. Sedangkan pemilik rumah kumuh tersebut sebagian besar adalah aparat rendahan di daerah tersebut. Selain membayar uang sewah rumah, para penghuni rumah kumuh ini juga dikena kan bayaran air sebesar Rp. 50.000,-
Gaya hidup kaum urban yang menempati perkampungan kumuh memiliki resiko yang tinggi. Kondisi lingkungan yang tidak sehat dengan minimnya fasilitas air bersih membuat mereka sangat dekat dengan penyakit kulit.
Belum lagi limbah kendaraan yang lalu-lalang di depan rumah mereka juga semakin membuat mereka hidup dalam lingkaran persoalan kemiskinan yang menjerat. Hampir setiap tahu dirumah-rumah kumuh di Jakarta (bantaran sungai Ciliwung) ada anak-anak yang meninggal dunia karena penyakit malaria, muntaber atau TBC.
Hal ini tentu berbeda dengan mereka yang hidup di rumah-rumah mewah di DKI Jakarta. Penggunaan air dalam kehidupan sehari-hari sepertinya menjadi gaya hidup mereka tanpa memperdulikan peruntukannya buat masyarakat lainnya
*Penulis adalah Mahasiswa Sekolah Pascasarjana IPB Program Studi Sosiologi Pedesaan
Susianah Affandy
Komp. Dosen IPB Jalan Melati No 1 Darmaga Bogor
susianah.affandy@yahoo.com
081399236046
Senin, 21 Maret 2011
FUTURE WATER GEOGRAPHY: FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELANGKAAN AIR DI BUMI
FUTURE WATER GEOGRAPHY: FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELANGKAAN AIR DI BUMI: "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELANGKAAN AIR DI BUMI Disusun Oleh : Gita Widya Ratna Kemala (H14080063) Yulinda Nasti ..."
10 Sungai Paling Vital Untuk Kelangsungan Hidup Manusia di Dunia
Minggu, 20 Maret 2011
10 Sungai Paling Vital Untuk Kelangsungan Hidup Manusia di Dunia

1. Sungai Yangtze-China
Sungai Yangtze merupakan jantung bumi bagi China. Penduduk China menjuluki Sungai Yangtze “Naga Raksasa”
Seorang
bapak modern China, Dr Sun Yat-sen, mencetuskan mimpi menjinakkan
sungai di sekitar Three Gorges (Tiga Ngarai) sekaligus memanfaatkan
Yangtze untuk pembangkit tenaga listrik pertama.Gagasan Sun Yat-sen
membendung Sungai Yangtze, dimaksudkan untuk mengendalikan air bah
Sungai Yangtze sehingga banjir tahunan dicegah, dikendalikan.
Keamanan
pelayaran dan memberi tenaga listrik serta mengalirkan air terkendali
kepada China bagian utara yang setiap tahun kekurangan air-Chang-jiang
artinya Sungai Panjang, sebutan akrab penduduk sepanjang Yangtze,
membelah secara historis geografis 6.300 kilometer dari sumber sungai
gunung salju Geladandong, daerah otonomi Tibet, hingga Kota Shanghai,
China, menjadi bagian utara dan selatan.
Tidak
keliru apabila proyek ambisius bendungan terbesar di dunia ini
merupakan mahakarya insinyur China. Apalagi mengingat dana
pembangunannya, 90 persen dibiayai sendiri oleh China.
Three
Gorges (tiga lembah), yang mengisyaratkan pada nama tiga lembah
(Qutang, Wuxia dan Xiling) yang menjadi reservoir bendungan ini, memang
betul-betul raksasa.
Pembangunannya
harus memindahkan 1,3 juta penduduk, mengeruk sekitar 134 juta meter
kubik tanah, membutuhkan 28 juta meter kubik beton dan 463 ribu ton
baja, setara baja yang dibutuhkan untuk membangun 63 menara Eiffel.
Panjang reservoir bendungan mencapai 600 km dan dapat menampung 39,3 km
kubik air sungai Yangtze.
Total kapasitas pembangkit listrik mencapai 22.500 MW yang dapat mensuplai listrik sekitar 84,7 TWh.
Bendungan
ini memiliki 5-flight shiplocks yang dapat menampung enam kapal bobot
10.000 ton dan sebuah one-step vertical shiplift yang mampu menampung
kapal 3.000 ton dari permukaan 62 meter ke permukaan 175 meter air
bendungan dalam waktu cepat. Kapal kemudian melanjutkan pelayaran ke
Chongqing, lebih cepat daripada shiplocks yang memakan waktu empat
sampai lima jam.

2. Sungai Mekong-Arteri Asia Tenggara
Mekong
adalah salah satu sungai utama di dunia. Dia merupakan sungai
terpanjang ke-12 di dunia, dan ke-10 terbesar dalam volume (melepas
475km³ air setiap tahunnya), dia mengisi wilayah seluas 795.000 km²
dari Tibet dia mengalir melalui Cina provinsi Yunnan, Myanmar,
Thailand, Laos, Kamboja, dan Vietnam. Semua kecuali China dan Myanmar
masuk kedalam Komisi Sungai Mekong. Karena variasi musim yang sangat
berbeda dalam aliran dan adanya "rapid" dan air terjun membuat navigasi
sangat sulit. dan sungai Mekong ini tidak terlepas dari sejarah
bangsa-bangsa terutama di kawasan Asia Tenggara.

3. Sungai Gangga-India
Gangga
ialah sungai di India Utara dan oleh pejabat dan menurut pemerintahan
India sebagai sungai nasional Bharat. Dalam Hinduisme, Gangga juga
disembah sebagai dewi.Sungai ini adalah sungai suci bagi yang beragama
hindu.
Sungai
Gangga merupakan perairan ekonomis penting di india Tapi ini lebih
dikenal untuk signifikansi keagamaannya. Kota Varanasi, di tepi sungai,
diperkirakan menjadi kota paling penting dalam agama Hindu. Banyak yang
percaya bahwa kehidupan mereka tidak lengkap kecuali mereka mandi di
Sungai Gangga setidaknya sekali dalam seumur hidup mereka, karena akan
membersihkan jiwa dari semua dosa.

4. Sungai Volga dan Sungai Lena-Eropa dan Rusia
Volga
adalah sungai terpanjang di Eropa. Sungai ini mengalir ke bagian barat
Rusia, dan secara luas dipandang sebagai sungai nasional Rusia.
Sebelas dari dua puluh kota terbesar Rusia, termasuk ibukotanya,
Moskwa, terletak di tepi sungai Volga.
Sungai
Lena merupakan sungai terbesar ke-10 di dunia. Sungai ini terletak di
Siberia. Panjangnya 4.400 km (2.734 mil). Sungai ini bermuara dari Laut
Arktik hingga Gunung Baikal.

5. Sungai Danube-Eropa
Sungai
ini adalah satu-satunya sungai Eropa yang besar yang mengalir dari
barat ke timur. Sumbernya berada di Jerman di Hutan Hitam
(Schwarzwald). Panjang sungai ini adalah sekitar 2.850 km, menuju Laut
Hitam di Rumania, terletak di delta Donau.
Karena
cukup lebar dan dalam, Sungai Donau dipakai untuk lalu-lintas kapal
barang yang penting. Di bagian hulu, di wilayah Jerman, telah dibangun
terusan yang menghubungkannya dengan Sungai Rhein melalui Sungai Main.
Secara
keseluruhan terdapat sepuluh negara yang dilaluinya: Austria,
Bulgaria, Kroasia, Jerman, Hongaria, Moldavia, Slowakia, Rumania,
Ukraina, Serbia dan Montenegro, dan memiliki anak sungai di tujuh
negara lainnya

6.Sungai Amazon dan Rio Uruguay-Amerika Selatan
Sungai
Amazon adalah sungai di Amerika Selatan yang merupakan sungai
terpanjang kedua di dunia.Amazon juga memiliki sistem peraliran
terbesar dari seluruh sistem sungai. Meskipun Nil sungai terpanjang,
namun Amazon bisa dianggap "terkuat" (dilihat dari jumlah air yang
mengalir per detik).
Jumlah
air tawar yang dilepas ke Samudra Atlantik sangat besar: 184.000 m³
per detik (6,5 juta kaki³) di musim hujan. Aliran Amazon merupakan
seperlima dari jumlah seluruh air tawar yang masuk ke laut di seluruh
dunia. Air di laut dekat sungai ini memiliki kadar garam yang rendah
sampai beratus mil jauhnya.
Sungai
utamanya (biasanya memiliki lebar satu sampai enam mil) dapat dilalui
untuk kapal uap samudra besar sampai Manaus, hampir 800 mil ke hulu
sungai dari mulutnya.
Sungai
Uruguay ( Spanyol : Río Uruguay) sungai di amerika selatan menggunakan
ekonomi utama adalah generasi dari pembangkit listrik tenaga air dan
ini dibendung dalam porsi yang lebih rendah oleh Salto Grande Dam dan
oleh Ita Dam hulu di Brasil.

7. Sungai Nil, Sungai Niger, dan Sungai Senegal-Afrika
Sungai
Nil adalah arteri transportasi utama di timur laut Afrika. Selain itu,
strip subur yang ada sepanjang tepi merupakan beberapa tanah pertanian
hanya mampu di wilayah tersebut.
Sungai
Niger adalah sumber penting air di padang pasir Afrika Utara. Sungai
membentang di bagian barat benua dan merupakan cara termudah untuk
melakukan perjalanan melalui daerah tersebut.
Sungai
Senegal penting untuk alasan yang sama seperti dua sungai lainnya di
atas Afrika Utara. Mali, Guinea, Mauritania dan Senegal telah bergabung
untuk menciptakan sebuah organisasi yang mengawasi dan peduli untuk
daerah aliran sungai yang mengalir melalui semua empat negara.

8. Sungai Mississippi-Amerika Serikat
Sungai
Mississippi ialah sungai di Amerika Serikat. Merupakan salah satu
sungai terpanjang di dunia dan merupakan sungai terpanjang ke dua di
Amerika Serikat. Memiliki panjang 3,734 km (2,320 mi) dan bersumber
pada Danau Itasca di Minnesota dan berujung pada Teluk
Meksiko.Mississippi telah menjadi luar biasa penting dalam sejarah AS.
Saat pertama kali AS menjadi negara, Sungai Mississippi merupakan
perbatasan barat AS. Dalam sejarah AS, Mississippi telah menjadi sangat
penting untuk pengangkutan dengan air.

9. Sungai Rio Grande-Amerika Serikat
Rio
Grande (dikenal di Meksiko sebagai Río Bravo del Norte, atau hanya Río
Bravo) adalah sebuah sungai yang merupakan bagian dari Meksiko -
Amerika Serikat perbatasan .merupakan sungai terpanjang keempat sistem
di Amerika Utara. [1] Ini berfungsi sebagai batas alam antara negara
bagian AS dari Texas dan Meksiko negara bagian Chihuahua , Coahuila ,
Nuevo León , dan Tamaulipas.

10. Sungai Murray-Australia
Sungai
Murray (Sungai Murray di Australia Selatan) adalah sungai terpanjang
Australia.Sungai Murray (dan anak sungai yang terkait) mendukung
berbagai kehidupan sungai yang unik disesuaikan dengan liku-liku
nya.Sungai Murray (dan anak sungai yang terkait) mendukung berbagai
kehidupan sungai yang unik disesuaikan dengan liku-liku nya.Ini
mencakup berbagai ikan asli seperti yang terkenal Murray cod , cod
trout.Dukung kita :Hari Air Dunia Ke 19 -22 Maret 2011 dengan sudut pandang geografi di segala aspek kehidupan dan air di masa mendatang.
Sungai Terjernih di Dunia
Tuesday, 8 March 2011




Tanah hijau secara geografis merupakan bagian dari amerika utara. 80% dari seluruh wilayah tertutup es yang di beberapa tempat ketebalannya mencapai 3 kilometer. Hanya daerah pesisir selatan dan barat yang bisa didiami manusia.
Langganan:
Postingan (Atom)