Sejumlah warga melaporkan pada DNAberita, Minggu (20/03/2011), mereka mengeluhkan banjir pasang mengenangi pemukiman serta merendam rumah mereka hingga mengakibatkan aktivitas sehari-hari terganggu.
"Sejak jebolnya tanggul ini, kami tak bisa lancar melakukan aktivitas, bahkan kami takut pasang air laut yang masuk ke rumah turut juga binatang laut seperti ular, ubur ubur masuk ke rumah serta banjir ini meninggalkan kotoran dan sampah yang dapat menyebabkan penyakit gatal-gatal<"ungkap Ismail (40) seorang warga setempat.
Banjir air asin ini membuat kalangan nelayan tak bisa leluasa pergi melaut apalagi kondisi air sungai di sini sudah banyak yang tercemar, kata warga lagi.
Warga mendesak pihak PU Kota Medan segera memperbaiki kondisi jebolnya tanggul jangan hanya sekedar tinjau dan ukur-ukur saja, sebab yang dibutuhkan warga bukan perhatian melainkan perbaikan tanggul yang jebol apalagi warga disini masih taat untuk membayar pajak bumi dan bangunan (PBB).
Lurah Nelayan Indah, Aji Torop yang ditemui DNAberita membenarkan kondisi banjir laut merambah masuk ke pemukiman ribuan rumah warga akibat jebolnya tanggul, ia juga mengaku telah membuat laporan secara rinci soal robohnya tanggul selebar 3 meter itu namun hingga kini pihak PU Kota Medan belum memperbaikinya.
"Pihak Kelurahan akan mengelar gotong royong bersama warga bila pihak PU Kota Medan tak kunjung datang memperbaikinya sebab warga disini sudah bosan menjadi langganan banjir pasang tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar