suarasurabaya.| Menurunnya debit air di beberapa titik sumber PDAM Pamekasan, satu diantara penyebabnya adalah beralih fungsinya daerah tangkapan air menjadi perumahan. Hal ini disampaikan NURJAMAN PJS Direktur PDAM Pamekasan saat dimintai konfirmasi terkait permasalahan air di Pamekasan menyusul peringatan hari air se Dunia yang jatuh pada Selasa (22/03) ini.
Kata NURJAMAN, makin sempitnya daerah tangkapan air mengakibatkan penurunan debit air di beberapa sumber PDAM, sehingga di sejumlah lokasi, distribusi air menjadi tidak merata.
Dari sumber air yang tersebar di Pamekasan, NURJAMAN mengatakan, penurunan debit air terjadi di Sumber Nyamplong dan Sumber Trasak yang menurun menjadi 20 sampai 40 liter per detik dari debit semula 60 liter per detik.
Untuk mengantisipasi hal itu, NURJAMAN mengatakan, perlu dilakukan penghijauan di sekitar areal tangkapan air. Ia berharap, semakin langkanya air bersih di perkotaan, masyarakat Pamekasan bisa menghemat penggunaan air karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup manusia.
“Saya harap masyarakat Pamekasan bisa berhemat air karena sampai kapanpun yang namanya makhluk hidup di bumi ini pasti membutuhkan air,” tandasnya.
Sementara itu, ALEK warga Pamekasan pada Karimata juga berharap, PDAM Pamekasan bisa memotori gerakan hemat air dan melakukan penghijauan di daerah tangkapan air.
Seperti diketahui, isu khusus yang diangkat PBB dalam peringatan hari air se dunia atau World Water Day 2011 adalah Water for Cities, Responding To The Urban Challenge atau air di daerah perkotaan dan berbagai permasalahannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar