Peristiwa
ini terjadi sekitar pukul 18.00 WIB kemarin. Ruas jalan terlihat
digenangi air setinggi lebih kurang 30 cm, sehingga menyebabkan banyak
kendaraan roda dua yang mogok, saat melewati ruas jalan yang dilanda
banjir kemarin.
“Airnya
terlalu tinggi, sampai ke mesin motor. Akibatnya motor jadi mati
sendiri,” kata Agus, salah seorang warga Desa Kumun, saat di konfirmasi
koran ini kemarin sore.
Menurut
Agus, setiap kali hujan deras turun, ruas jalan yang berada di kawasan
SPBU Koto Lebu dan Rumah Dinas Bupati Kerinci tersebut, selalu dilanda
banjir. Kondisi ini diperparah dengan saluran air di sepenjang ruas
jalan yang tidak berfungsi dengan baik.
“Akibat saluran air tidak bagus, jika hujan lebat air sering melimpah dan menggenangi ruas jalan,” bebernya.
Hal
yang sama dikatakan Dian, yang merupakan sopir pribadi Pejabat Walikota
Sungaipenuh, yang kebetulan sedang melintas di ruas jalan tersebut.
“Kita rencananya mau mengisi minyak di SPBU Koto Lebu, namun karena
banyak kendaraan yang mati dan menyebabkan macet, terpaksa tidak jadi,”
sebutnya.
Pantauan
koran ini kemarin, selain menggenangi ruas jalan, air juga menggenangi
sejumlah rumah warga. “Kita berharap pemerintah segera memperbaiki
saluran air di sepanjang Jalan Kumun Debai. Pasalnya, setiap kali hujan
turun dengan intensitas tinggi, banjir selalu terjadi,” ungkap Aspardi,
salah seorang warga di sekitar lokasi banjir, kemarin.
Ditambahkannya,
salah satu solusi untuk mengantisipasi permasalahan banjir tersebut,
saluran air di sepanjang Jalan Kumun Debai harus di gali kembali dan
diperbesar. Serta memeriksa beberapa titik yang tersumbat, sehingga air
bisa mengalir dengan lancar. “Kalau sudah digali dan diperbesar, dan
memeriksa got-got yang tersumbat, air bisa mengalir dengan lancar, jadi
tidak akan terjadi banjir lagi,” tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar