Jambi, Sebagian besar warga Kota Jambi merasa ragu akan kualitas air bersih siap minum yang telah diluncurkan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mayang Kota Jambi sejak Oktober 2008.
Air siap minum itu lebih banyak kami gunakan untuk keperluan sehari-hari seperti air PDAM biasa. Kami masih ragu sebab setahu kami airnya itu sama saja seperti air PDAM biasa, ujar Udin, salah seorang pelanggan PDAM di daerah Mayang Kota Jambi, Minggu, seperti dilansir Antara.
Ia dan warga lainnya wajar merasa ragu, sebab disamping distribusi air tersebut belum lancar, warna dan bau air siap minum itu juga kadang sama dengan air PDAM biasa.
Wajar jika kondisinya seperti itu kami takut meminumnya. Untuk itu kami lebih baik menggunakan air tersebut untuk keperluan mandi dan mencuci saja. Jika ingin meminumnya kami masak terlebih dahulu, tuturnya.
Selain ragu untuk meminumnya, hampir setiap dikirim pembagiannya tidak merata, belum lagi jatah komplek lain, katanya.
Sementara itu, secara terpisah, Direktur PDAM Tirta Mayang Kota Jambi, Agus Sunara mengakui, sejak program tersebut diluncurkan, pihaknya banyak mengalami kendala di lapangan, khususnya dalam proses produksi air siap minum tersebut.
Akibat pasokan listrik dari PLN yang sering mati, kami tidak bisa berproduksi 24 jam, ujarnya.
Tidak hanya itu, Agus beralasan musim kemarau juga menyebabkan pasokan bahan baku air dari Sungai Batanghari juga menjadi berkurang, dan kemarau tahun 2009 ini
adalah saat paling kering akan produksi air di Sungai Batanghari.
Tidak hanya produksi air siap minum, bahkan untuk aliran air PDAM biasa kami juga kesulitan akibat minimnya pasokan air dari Sungai Batanghari, katanya.
Terkait kualitas air yang masih diragukan masyarakat, Agus membantah jika kualitas air siap minum tersebut bermasalah.
Warga tidak perlu khawatir akan kualitasnya, masalah kami hanya ada diproduksi bukan kualitas, ujarnya.
Sementara itu, salah seorang anggota DPRD Kota Jambi, M. Zayadi mengatakan, pihak PDAM Kota Jambi seharusnya lebih banyak melakukan sosialisasi tentang air bersih siap minum tersebut, sebab hingga kini masih banyak warga yang belum tahu seperti apa air tersebut.
Menurut dia, program air bersih siap minum itu pada dasarnya baik, dan dirinya sangat mendukung, namun jika masih ada kendala sebaiknya PDAM lebih mengutamakan pelayanan kepada masyarakat, mulai penambahan sambungan air bersih biasa, hingga mencakup semua kalangan di Kota Jambi.
Pelanggan merupakan kunci dari pelaksanaan program PDAM. Sejauh ini, pelaksanaan air siap minum di Kota Jambi belum optimal. Selesaikan dulu permasalahan yang ada baru bisa menjalankan program lainnya, ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar